Wahyana, Mantan Atlet Voli yang Kini Jadi Wasit Bulu Tangkis di Olimpiade

Konten Media Partner
4 Agustus 2021 21:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahyana, guru olahraga di Gunungkidul yang jadi wasit Olimpiade Tokyo 2020. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Wahyana, guru olahraga di Gunungkidul yang jadi wasit Olimpiade Tokyo 2020. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
Wahyana, sosok guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul, kini menjadi perbincangan. Ia menjadi satu-satunya orang Indonesia yang jadi wasit di Olimpiade Tokyo 2020.
ADVERTISEMENT
Perjalanan karier Wahyana untuk mencapai titik ini ternyata tak mudah. Pria asal Godean, Sleman ini harus memiliki sederet sertifikasi untuk terpilih menjadi wasit di Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelum meniti karier di dunia bulu tangkis, Wahyana ternyata adalah seorang atlet voli. Sayangnya, ia mengalami cedera yang membuatnya tak bisa melanjutkan kariernya sebagai atlet voli.
"Dulu awalnya saya saat muda jadi atlet voli. Tapi karena cedera ankle cukup parah. Dokter menganjurkan untuk tidak lanjut ke voli. Setelah sembuh, saya tidak lanjutkan ke voli tapi ke bulu tangkis," ceritanya saat dihubungi Tim Tugu Jogja, Rabu (4/8/2021).
Wahyana, guru olahraga di Gunungkidul yang jadi wasit Olimpiade Tokyo 2020. Foto: istimewa.
Karier di dunia bulu tangkis dimulai pada tahun 1998. Selama 2 tahun hingga tahun 2000 ia menjadi hakim garis dalam setiap pertandingan. Ia kemudian mengikuti ujian kompetensi di tingkat DIY dengan hasil terbaik. Kemudian ia kembangkan lagi di tingkat nasional dan ASIA.
ADVERTISEMENT
“Di tingkat nasional A saya mendapatkan capaian terbaik. Kemudian saya dikirim mengikuti Asia Accreditation di Kuala Lumpur pada tahun 2006 silam. Lanjut lagi Asia Certification di Johor,” ujarnya.
Dari situ ia kembali mengikuti BWF Accreditation dan mendapatkan sertifikasi atau lisensi tertinggi pada tahun 2016. Debutnya di dunia perwasitan badminton semakin diperhitungkan oleh kancah internasional. Jam terbang dalam mengikuti pertandingan juga semakin tinggi.
“Dari 36 wasit yang ada, ada 11 orang dari Asia dan saya merupakan satu-satunya dari Indonesia yang dipercaya untuk memimpin jalannya pertandingan tim tunggal putri dalam memperebutkan medali emas. Tentu ada sebuah kebanggaan tersendiri, sebab dalam final itu hanya dicari wasit terbaik dari seluruh yang ada, Alhamdulillah,” ujarnya.
ADVERTISEMENT