Wali Kota Yogyakarta Minta Warga Jangan Lebay Sikapi Penutupan TPST Piyungan

Konten Media Partner
12 Mei 2022 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi tempat pembuangan sampah di Jalan Brigjen Katamso  yang meluap saat TPST Piyungan ditutup. Foto: Ted/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi tempat pembuangan sampah di Jalan Brigjen Katamso yang meluap saat TPST Piyungan ditutup. Foto: Ted/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengerahkan 32 armada untuk bersihkan sampah. Mereka menargetkan pembersihan akan selesai dalam kurun waktu 3 hari ke depan. Sehingga nanti tidak ada lagi sampah-sampah yang berserakan di tepi jalan.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengaku heran dengan fenomena yang terjadi. Karena sebelumnya tidak ada warga yang membuang sampah di jalan sehingga jalanan bersih. Namun sekarang masyarakat terus membuang sampah di jalan dengan alasan tidak ada TPST Piyungan.
"Kita akan kerahkan 32 armada truk yang ada," kata dia, ketika ditemui di sela Halal Bihalal Bupati dan Walikota se-DIY di Taman Budaya Gunungkidul, Rabu (11/5/2022) malam.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak berlebihan menyikapi persoalan penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Karena sejatinya bisa disikapi dengan perilaku yang lebih peduli sampah.
Apalagi dengan memunculkan topik baru agar trending, Jogja Darurat Sampah. Karena hal tersebut terlihat berlebihan melihat kondisi yang ada. Semua orang sudah tahu jika tempat membuangnya ditutup maka sampah akan kemana-mana atau tidak terkontrol.
ADVERTISEMENT
"Jangan terlalu lebay lah melihat penutupan TPST Piyungan dengan darurat sampah," tutur Haryadi
Pihaknya telah mengukur dan bekejasama dengan daerah lain untuk mengoptimalkan tempat-tempat di daerah kota untuk menjadi tampungan sementara sampah-sampah yang ada saat ini. Sampah-sampah yang ada akan dipindahkan terlebih dahulu sembari menunggu giliran ke TPST Piyungan.
Haryadi mengakui beban sampah di Kota Yogyakarta cukup besar. Perhari mereka mengirim sampah ke TPST Piyungan sebanyak 360 ton. Padahal warga Kota Yogyakarta yang resmi terdaftar di Disdukcapil adalah 450 ribu namun yang beraktifitas jumlahnya mencapai 1,5 juta orang berasal dari manapun.
Informasi selengkapnya klik di sini
"Jadi memang problemnya jumlah berat orang yang beraktifitas dibanding dengan jumlah berat sampah lebih banyak berat sampahnya. Jumlah berat orang 50 kilogram dikali 1,5 juta orang kan tidak sampai 100 ton. Lha ini bisa 360 ton sampahnya," keluh dia.
ADVERTISEMENT
Haryadi mengaku tidak menyalahkan sistem reduce recycle dan reuse sampah yang belum bisa diterapkan maksimal, namun menurutnya sampah adalah perilaku. Hal tersebut bisa dibandingkan dengan Singapura.
Menurut Haryadi tempat sampah di Singapura jauh lebih sedikit dibanding dengan Jogja. Namun ternyata sampahnya jauh lebih sedikit dibanding kota Yogyakarta. Artinya tempat sampah tidak identik dengan kebersihan
"Sehingga perilaku itu sangat penting bagi penataan persampahan," tegasnya.
Tonton video menarik dari Tugu Jogja berikut ini: