Konten Media Partner

Wana Wisata Budaya Mataram Siap Lakukan Uji Coba Terbatas

18 Juli 2020 8:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, (tengah) ketika meninjau Wana Wisata Budaya Mataram, Jumat (17/7/2020).
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, (tengah) ketika meninjau Wana Wisata Budaya Mataram, Jumat (17/7/2020).
ADVERTISEMENT
5 dari 10 objek wisata di Wana Wisata Budaya Mataram siap melakukan uji coba terbatas. Dinas Pariwisata DIY pun melakukan pendampingan pada objek wisata tersebut sehingga kini telah siap baik dari sisi peralatan, perlengkapan, sarana, dan sumber daya manusia yang bertugas.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pengelola wisata juga disiapkan di ekosistem digital di mana wisatawan bisa memesan tiket wisata lewat aplikasi Visiting Jogja. Hal ini membuat kelima destinasi wisata tersebut akan menerima wisatawan secara terbatas mulai minggu depan.
“Sehingga tadi disimulasikan sudah berjalan dengan baik, bahkan sampai ke pembayaran secara non tunai. Juga berkaitan dengan pendataan wisatawan, dengan pendataan digital sudah bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, ketika meninjau Wana Wisata Budaya Mataram, Jumat (17/7/2020).
Wisata Seribu Batu di Wana Wisata Mataraman. Foto: dok. Dispar DIY.
Ia menuturkan bahwa ada dua cara untuk berkunjung ke Wana Wisata Budaya Mataram. Yang pertama adalah dengan melakukan reservasi online di aplikasi Visiting Jogja. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengunjung bisa masuk ke objek wisata lantaran ada pembatasan jumlah wisatawan selama pandemi COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
Sedangkan yang kedua adalah dengan datang langsung ke Wana Wisata Budaya Mataram. Namun, sesampainya di sana wisatawan tetap akan didata kunjungannya melalui aplikasi Visititing Jogja oleh pengelola wisata.
“Tapi disarankan dengan reservasi dengan mengunduh aplikasi Visiting Jogja, di situ melakukan reservasi online. Jadi di sana tinggal menunjukkan tanda pemesanan yaitu QR Code yang akan dipindai petugas, sehingga akan menghemat waktu lebih banyak,” kata Singgih.
Protokol kesehatan pun diterapkan selama uji coba terbatas ini. Di mana wisatawan wajib mengenakan masker, diukur suhu tubuh sebelum masuk ke objek wisata, mencuci tangan dengan air dan sabut, serta menerapkan physical distancing selama di dalam Wana Wisata Budaya Mataram.
Wisata Seribu Batu di Wana Wisata Mataraman. Foto: dok. Dispar DIY.
“Kami dari dinkes bersama dispar kan sudah menyusun protokol, penekanan kita itu dikaitkan dengan bagaimana mereka mematuhi, itu sudah dari pintu masuk mereka sudah terpapar dengan sesuatu yang bersifat aturan, jadi di sana misalnya ukur suhu, dan lain sebagainya,” ujar Muhammad Agus Suprianto, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes DIY.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga berharap, akan ada petugas yang berjaga di area objek wisata untuk senantiasa mengingatkan pengunjung jika belum menerapkan protokol kesehatan.
Kelima destinasi wisata tersebut juga akan menerapkan pembayaran non tunai dengan QRIS yang dicetuskan oleh Bank Indonesia (BI). Dalam hal ini, BI DIY turut mendukung pemulihan ekonomi melalui pembukaan kembali pariwisata yang ada di Yogyakarta.
“15 destinasi sudah disiapkan pembayarannya pakai QRIS, tadi saya coba dan sudah berhasil pembayarannya. Masyarakat bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan channel pembayaran QRIS. Bisa menggunakan beberapa jasa. Punya OVO, gopay, apapun, itu bisa bayar langsung (dengan QRIS),” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hilman Tisnawan.
Selain itu, QRIS ini menjadi upaya BI DIY bersama pariwisata untuk mendukung pemerintah dalam mengurangi penularan COVID-19. Pasalnya, wisatawan tak melakukan kontak langsung dengan pengelola wisata dengan adanya QRIS ini.
ADVERTISEMENT
“QRIS itu kan channel sistem pembayaran. Para penyelenggara sistem pembayaran itu bisa memanfaatkan itu. Tinggal barcode dan nempel udah beres. Ini jadi platform channel pembayaran yang bermanfaat bagi masyarakat, untuk memudahkan,” katanya.
Lebih lanjut, keberhasilan kebangkitan ekonomi DIY bergantung pada keberhasilan masyarakat dalam menyelenggarakan pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata memegang peranan penting terhadap perekonomian DIY.
Wisata Seribu Batu di Wana Wisata Mataraman. Foto: dok. Dispar DIY.
Pariwisata di sini tidak semata-mata hanya objek wisata saja, namun juga berbagai bidang yang ada di dalamnya seperti UMKM, transportasi, dan sektor lain yang berkaitan dengan pariwisata.
“Kunci suksesnya adalah penanganan COVID-19 harus sejalan dengan kebangkitan pariwisata, artinya masyarakat harus disiplin, harus membiasakan berperilaku normal baru itu. Intinya bahwa sekarang ini bukan seperti dulu, sekarang harus membiasakan diri memakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak, social distancing. Memang agak repot, tapi itu kuncinya, karena kalo nanti kita abai dan gagal maka kebangkitan ekonomi kita akan gagal lebih dalam lagi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT