50 Rumah Diberikan ke Warga Terkena Dampak Pembangunan Bandara Baru

Konten Media Partner
7 Mei 2018 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo resmi menyerahkan rumah relokasi bagi warga terdampak pembangunan bandara baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA). Sebanyak 50 rumah relokasi berada di Tanah Magersari (Pakualam Ground) di Dusun Pencengan Desa Kedundang, Kecamatan Temon Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Hasto Wardoyo bersama Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi yang membukakan pintu rumah barunya tersebut. Pria berbaju batik cokelat dan berpeci hitam ini mengaku sangat bahagia bisa tinggal di rumah yang baru saat ini.
Terdapat 50 unit rumah tipe 36 ini berada di dua dusun. Rumah yang dipersiapkan bagi warga memiliki desain layaknya perumahan modern. Selain itu, bangunan perumahan tersebut juga dikonsepkan anti gempa.
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengaku 50 rumah tipe 36 ini diserahkan kepada warga sebagai pengganti rumah mereka yang terpaksa dirobohkan untuk pembangunan bandara baru tersebut.
Rumah ini menggunakan jenis bata ringan, rangka atap baja ringan dan genteng metal roof. Fasilitas pendukung seperti jaringan air bersih serta listrik 900 volt ampere siap digunakan warga terdampak secara cuma-cuma.
ADVERTISEMENT
Fasilitas pendukung lainnya seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sistem drainase dan juga jalan lingkungan menciptakan suasana komplek rumah di Magersari ini menjadi sebuah perkampungan modern.
Perumahan Magersari terletak tidak jauh dari jalan raya, dekat dengan lapangan desa sangat mendukung untuk ditinggali. Salah satu warga yang telah lama tinggal di tanah Magersari (Paku Alam Ground/PAG) tersebut, Priyo Purwanto mengaku betah tinggal di tempat tersebut.
"Senang banget, saya bisa tinggal dengan nyaman. Sudah ada kasur, ada meja makan, ada meja kursi tamu. Mau apa lagi," tuturnya usai menerim kunci dari Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, Senin (7/5).
Dalam satu rumah memiliki fasilitas dua kamar tidur, satu ruang tamu, kamar mandi dan dapur cukup untuk tinggal dirinya bersama dengan istri, seorang anak dan satu orang cucu ini. Rumah yang berada di paling ujung sebelah kanan memang nampak asri.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, warga terdampak pembangunan NYIA mendapatkan hak menggunakan rumah tersebut seumur hidup hingga anak cucu. Namun, rumah tersebut tidak dapat dijual atau disewakan kepada pihak lain.
"Cukuplah, airnya juga memadai. Tetapi karena belum ada tetangga jadi masih sepi," ujarnya.
Bahkan, karena bangunannya yang cukup modern dan nampak asri lingkungannya, banyak orang yang mengincar untuk memilikinya. Priyo mengaku hampir setiap hari ada saja orang yang menanyakan perihal rumah-rumah tersebut.
Rata-rata mereka menginginkan untuk membelinya karena memang letaknya hanya sekitar 150 meter dari jalan raya. Tetapi setelah ia jelaskan bahwa rumah-rumah tersebut disediakan untuk warga terdampak, baru orang-orang tersebut mengurungkan niatnya untuk membeli unit rumah di Magersari Kedundang ini.
Rumah beserta isinya ini diserahkan secara cuma-cuma dan harus ditinggali Oleh warga terdampak. Ia memberi tenggang waktu selama tiga bulan bagi warga yang telah mendapatkan nomor undian untuk segera menempatinya.
ADVERTISEMENT
"Jika dalam waktu tiga bulan tidak ditempati, berarti warga tersebut tidak serius. Kepemilikannya bisa kami tarik dan kami pindahkan ke oranglain,"tandas Hasto. (erl)