Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Warga Jogja Diajak Olah Limbah Kaca untuk Selamatkan Lingkungan
14 April 2023 19:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Seniman kaca asal Yogyakarta, Ivan Bestari Minar Pradipta kembali menggelar sebuah projek kolaborasi bersama seniman asal Inggris, Hannah Gibson untuk mengeksplorasi potensi dari olah limbah kaca.
ADVERTISEMENT
Adapun kolaborasi tersebut dituangkan ke dalam sebuah pameran dengan tajuk Glass Beyond Borders yang digelar di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Jogja mulai 13 April hingga 19 April 2023 mendatang.
Ivan mengatakan seni kaca atau glass art masih jarang ditemui di Yogyakarta bahkan di Indonesia. Padahal jenis limbah kaca yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga ini memiliki dampak buruk bagi kelestarian lingkungan.
Menurutnya, daripada mengambil resiko untuk membuang limbah kaca yang berdampak buruk bagi lingkungan dan juga keselamatan orang lain, daur ulang kaca dapat dilakukan sebagai solusi bahkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pundi-pundi rupiah.
"Jadi pameran di PDIN itu adalah sebuah cara bagi kami untuk mensosialisasikan, memperkenalkan kepada masyarakat lebih luas tentang potensi olah kaca. Sebetulnya (olah kaca) memungkinkan dikerjakan tanpa harus dalam skala industri yang besar," kata seniman kaca asal Yogyakarta, Ivan Bestari Minar Pradipta, Jumat (14/4/2023).
ADVERTISEMENT
Ivan mengatakan daur ulang menjadi salah satu cara tepat yang digunakan untuk mengelola sampah kaca. Menurutnya ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh para pengrajin atau masyarakat untuk menyulap sampah kaca itu menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Sebut saja dengan membuat hiasan yang dibuat dapat beragam jenis, seperti membuat lukisan sesuai dengan kreativitas kita sendiri dari bahan limbah kaca.
"Kalau bentuk yang ditampilkan karya Hannah Gibson, bentuknya sama semua. Jadi yang lebih utama beliau tampilkan itu soal kematerialnya itu. Bentuknya seperti orang-orang lego. Kalau yang saya buat sebagai produk ada aksesoris, perhiasan seperti itu. Tapi yang lain, saya lebih dikenalnya sebagai karya seni patung patung," ujarnya.
Di sisi lain, Ivan menilai permintaan pasar dari luar negeri terhadap karya seni kaca itu sangat tinggi. Sehingga ia mengajak masyarakat untuk bisa melihatnya sebagai peluang baru yang menghasilkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, harapannya melalui kegiatan pameran dan talkshow yang menyasar pada mahasiswa di Universitas Kristen Duta Wacana itu dapat menjadi embrio awal olah kreatif utak-atik kaca di Indonesia, sekaligus mendukung upaya-upaya penyelamatan lingkungan dari limbah tak terurai.
"Harapannya supaya lebih banyak lagi yang tertarik untuk mengolah kaca, karena kalau di Indonesia sayangnya masih kurang berkembang pengolahannya. Padahal kita punya potensi potensi, konsepnya, kreativitas nya di Indonesia kan luar biasa, jadi kalau semakin banyak yang mengerjakan material kaca saya rasa secara internasional nya sangat luas," paparnya.
Sementara seniman asal Inggris, Hannah Gibson mengatakan telah memiliki ketertarikan yang mendalam tentang keberlanjutan dan daur ulang kaca. Oleh karenanya, ia selalu menggunakan kaca limbah dan benda-benda temuan di dalam karya-karyanya termasuk dalam karya yang dipajang di pameran tersebut.
ADVERTISEMENT
"Limbah kaca itu memungkinkan dilakukan di dalam skala studio seniman berarti mempunyai peluang untuk direplikasi menjadi skala usaha rumahan tanpa kebutuhan infrastruktur yang berskala industri besar. Atas pertimbangan itu, Glass Beyond Borders mencoba untuk berbagi wawasan mengenai olah kaca terhadap berbagai pihak dengan melaksanakan lokakarya, paparan dalam bentuk temu wicara, serta presentasi metode olah kaca dalam bentuk pameran," tandasnya.