Konten Media Partner

Warga Magelang Diminta Aktif Awasi Pembuatan Petasan

29 Maret 2023 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah salah seorang warga di Magelang yang rusak akibat ledakan petasan. Foto: hermanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Rumah salah seorang warga di Magelang yang rusak akibat ledakan petasan. Foto: hermanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Masyarakat Kabupaten Magelang diminta untuk ikut mengawasi peredaran petasan. Bukan hanya peredarannya namun masyarakat juga diminta aktif mengawasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan produksi petasan, mulai dari meracik bahannya hingga membuat petasannya.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan usai adanya ledakan maut petasan di Kaliangkrik Magelang yang tewaskan seorang pembuat petasan. Ledakan itu sebabkan jasad terpotong-potong.
“Di bulan puasa ini, masih banyak kegiatan yang positif yang lainnya daripada hanya bermain petasan yang justru membahayakan. Satreskrim Polresta Magelang telah mengamankan 3 orang tersangka sebagai penyuplai atau penjual bahan baku pembuat obat petasan beserta barang buktinya. 2 bungkus obat petasan 1,5 Kg, 20 bungkus belerang seberat 11 Kg, 79 lembar sumbu, 15 bungkus potasium seberat 15 Kg, dan 103 selongsong petasan. Jadi tidak ada lagi tradisi bermain petasan saat bulan puasa,” ujar Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, Rabu (29/3/2023).
Ruruh menambahkan bahwa membuat, menyimpan dan mengedarkan petasan akan dikenai UU darurat tentang bahan peledak.
ADVERTISEMENT
"Para tersangka telah melakukan tindak pidana dan melanggar pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat RI nomor 12 Tahun 1951 dan akan dikenai hukuman pidana 20 tahun penjara," tegas Ruruh.
Diberitakan sebelumnya bahwa pada 26 Maret 2023 sekira pukul 20.00 WIB telah terjadi sebuah ledakan dari bahan pembuat petasan, di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang yang menewaskan 1 orang dan melukai beberpa warga sekitar kejadian serta merusak belasan rumah.
Sementara itu, secara terpisah Kasie Kedaruratan BPDB Kabupaten Magelang, Didik Suswanto menerangkan bahwa peristiwa meledaknya bahan pembuat petasan tersebut merupakan bencana non alam, utamanya bagi para terdampak disekitar lokasi kejadian.
“Kemarin kita dari BPBD sudah melakukan pem backup an tapi bukan Incident Commander (IC), karena itu bukan kejadian bencana jadi dimasukkan dalam kejadian yang lain, hari ini IC nya dialihkan ke Kades,” terang Didik. (her)
ADVERTISEMENT