Warga Mengira Pabrik Narkoba yang Digerebek di Jogja Adalah Pabrik Tepung

Konten Media Partner
28 September 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pabrik narkoba di Jogja usai digerebek polisi. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pabrik narkoba di Jogja usai digerebek polisi. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pabrik narkoba di Yogyakarta yang diduga terbesar digerebek oleh Ditnarkoba Polri. Pabrik ini terletak di Kasihan, Bantul. Gudang tersebut berada di kawasan ramai penduduk karena dekat dengan kampus Universitas PGRI Yogyakarta, PUKJ, dan pemukiman.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, masyarakat sekitar sama sekali tak menduga jika bangunan di dekat mereka adalah pabrik narkoba berskala Mega. Karena warga sekitar mengira bangunan tersebut hanyalah gudang penyimpanan biasa.
Adam (43), warga Sonosewu mengaku kaget mendengar kabar jika bangunan tersebut adalah milik sebuah produsen tepung terkemuka di tanah air. Karena sebelumnya pernah digunakan untuk bongkar muat tepung.
"Saya kira itu masih pabrik tepung. Wong dulu kayake banyak karung tepung," papar dia, Selasa (28/9/2021).
Namun, lanjutnya, ada yang mengatakan jika bangunan tersebut sekarang beralih fungsi jadi gudang cat. Dan kendaraan yang keluar masuk ke gudang tersebut hampir semuanya dilakukan malam hari. Setiap ada kendaraan yang masuk, gudang tersebut selalu langsung ditutup oleh karyawannya sehingga aktivitasnya tidak kelihatan dari luar.
ADVERTISEMENT
Warga sekitar heran karena sejak akhir pekan lalu banyak polisi yang lalu lalang di gudang tersebut. Bahkan gudang tersebut lantas diberi garis polisi yang menandakan tidak boleh ada orang memasukinya kecuali yang berwenang.
"Saya baru ngeh (sadar) kalau itu pabrik narkoba pas baca berita online," ujar Lia, mahasiswi yang tinggal di sekitar pabrik narkoba tersebut.
Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto mengungkapkan pabrik tersebut sudah beroperasi sejak 2018. Namun tidak ada warga sekitar yang mengetahui aktivitas pasti dari dalam pabrik tersebut. Karena selama ini memang sangat tertutup.
"Itu kan sangat tertutup. Jadi banyak yang tak tahu aktivitasnya," papar dia.
Ia sendiri belum bisa memastikan berapa omset dari pabrik narkoba tersebut. Dengan mengamsusikan jika 1 butir narkoba tersebut dijual dengan harga Rp 1.000 di mana setiap hari dua pabrik baik di Kapanewon Kasihan Bantul dan Gamping Sleman menghasilkan 2 juta butir, maka omsetnya mencapai Rp 2 miliar setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Tonton video menarik dari Tugu Jogja berikut ini: