Warga Sebut Bupati Bantul Sempat Sarankan Ibu Maafkan Anak yang Jual Isi Rumah

Konten Media Partner
13 Februari 2022 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwi Rahayu Saputro (24), anak yang tega jual isi rumah ibunya. Foto: Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Rahayu Saputro (24), anak yang tega jual isi rumah ibunya. Foto: Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Paliyem (53), ibu dari anak yang tega jual isi rumah di Bantul memutuskan untuk kembali melaporkan anaknya ke polisi. Pasalnya, setelah ia memaafkan Dwi Rahayu Saputro (24), anaknya itu tak kapok melancarkan aksinya.
ADVERTISEMENT
Setelah bebas bersyarat, Dwi kembali berulah dengan nekat menjual perabotan rumah ibunya, salah satunya almari. Tak hanya menjual perabotan rumah, Dwi juga tega menganiaya ibunya. Dwi pun diamankan polisi pada Sabtu (12/2/2022) malam.
Asmawati, istri dari Ketua RT tempat tinggal Dwi ketika dikonfirmasi membenarkan penangkapan Dwi. Sabtu siang tadi Dwi berkunjung ke kediaman Ketua RT. Dwi mengaku meminta maaf atas kelakuannya yang hendak menjual kembali perabotan milik ibunya.
"Dwi menghilang saat ketahuan hendak menjual almari Kamis (10/2/2022) malam," ujar Asma.
Ia mengaku kaget saat Dwi kembali muncul setelah tega melakukan aksinya lagi meski sudah dimaafkan ibunya. Dwi datang dengan sepeda motor ke rumahnya.
Ketika Dwi berada di rumahnya, polisi langsung meringkusnya. Sebelumnya, Paliyem sudah melaporkan anaknya kembali ke polisi pada Jumat (11/2/2022).
ADVERTISEMENT
"Saat Dwi di sini itulah, petugas Kepolisian Polsek Pundong tiba dan langsung membawa Dwi ke Polsek," tambahnya.
Warga mendukung langkah Paliyem untuk melaporkan anaknya ke polisi. Pasalnya warga paham jika Dwi tidak akan berubah.
Asma menyebutkan jika awalnya Paliyem enggan mencabut laporan ke polisi kala itu. Namun, ia mendapat desakan dari berbagai pihak untuk memaafkan sang anak.
Ia mengungkapkan jika Bupati Bantul, Abdul Halim Muslich menyarankan agar Paliyem memaafkan anaknya dan mencabut laporannya.
Karena bimbang dengan langkah yang akan diambil, Paliyem sempat menggelar rapat atau pertemuan dengan warga dan tokoh masyarakat setempat. Paliyem meminta saran terhadap warga dan tokoh masyarakat terkait saran Bupati untuk mencabut laporannya.
"Kala itu tokoh masyarakat termasuk dukuh sebenarnya keberatan namun semuanya dikembalikan ke Paliyem. Semua keputusan diserahkan ke Bu Pali (Paliyem). Tetapi bu Pali takut kalau tidak dicabut (laporannya) karena Bupati dan berbagai pihak sudah membantu. Tak hanya perabot tetapi juga uang," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sang ibu pun memutuskan untuk mencabut laporannya. Tak disangka jika anaknya justru kembali berulah.