Konten Media Partner

Warga Tolak Rencana Penutupan Perlintasan KA Bandara Adisutjipto

25 Januari 2023 20:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Maguwoharjo dan Tegaltirto Sleman sampaikan keberatan soal rencana penutupan perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Rabu (25/1/2023). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Warga Maguwoharjo dan Tegaltirto Sleman sampaikan keberatan soal rencana penutupan perlintasan KA Bandara Adisutjipto, Rabu (25/1/2023). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Warga Maguwoharjo dan Tegaltirto Sleman Yogyakarta menolak adanya rencana penutupan akses di perlintasan kereta Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pasalnya jalur perlintasan tersebut selama ini digunakan warga untuk akses jalan yang memudahkan aktivitas ekonomi, sosial maupun pendidikan.
Kepala Dukuh Sambilegi Kidul Maguwoharjo Depok Sleman, Febri Supriyanto menyampaikan warga setempat keberatan dengan penutupan yang rencananya akan dilaksanakan pada 1 Februari 2023 mendatang.
"Kami mempertanyakan wacana tersebut. Karena kami merasa tidak pernah diajak komunikasi oleh instansi terkait. Jalur tersebut sudah kita lalui selama bertahun-tahun. Bahkan sebelum saya lahir," kata Kepala Dukuh Sambilegi Kidul Maguwoharjo Depok Sleman, Febri Supriyanto saat melakukan audiensi di DPRD DIY, Rabu (25/1/2023).
Febri mengungkapkan jika perlintasan kereta Bandara Adisutjipto itu ditutup, masyarakat harus menggunakan akses jalan lain dengan jarak yang lebih jauh.
Dengan begitu jarak tempuh warga yang selama ini hanya 2-3 menit bisa menjadi 15 menit.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, akan menghambat aktivitas yang selama ini telah berjalan di wilayah sekitar perlintasan kereta Bandara Adisutjipto itu.
Adapun harapan warga Maguwoharjo dan Tegaltirto itu menginginkan agar perlintasan tersebut tidak jadi ditutup.
"Kami masih tetap menolak rencana penutupan tersebut. Selain itu juga mempertanyakan solusinya seperti apa. Namun harapannya tetap dibuka seperti sekarang," ujar Febri.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan terkait penutupan itu.
Made mengungkap regulasi perlintasan yang sebidang diharapkan lagi tidak menjadi perlintasan sebidang, sementara kondisi yang ditemui pada perlintasan kereta Bandara Adisutjipto seperti itu dan akan ditutup.
Penjagaan di perlintasan kereta itu selama ini dilakukan secara manual oleh warga. Hal ini menjadi kekhawatiran apabila adanya kelalaian dari manusia yang berujung pada kecelakaan di perlintasan kereta api.
ADVERTISEMENT
"Jadi bukannya harusnya ditutup itu tidak. Tapi bicara men-zero kan accident. Dalam artian semua perlintasan sebidang, diharapkan tidak lagi menjadi perlintasan sebidang," jelas Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti.
"Dan kami itu melanggar aturan selama bertahun-tahun. Itu dari sisi keselamatan. Dari sisi kewajiban dan kewenangan tidak ada. Selama ini kami menggaji petugas bersertifikat untuk menjaga perlintasan kereta," sambungnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga meminta agar
nstansi terkait dalam hal ini Dishub DIY untuk menunda rencana penutupan perlintasan kereta Bandara Adisutjipto.
Gimmy mengatakan akan mengundang instansi terkait guna membahas rencana penutupan perlintasan kereta Bandara Adisutjipto tersebut.
"Kami sarankan jangan ditutup dulu. Kita koordinasikan lagi untuk mencari solusi terbaik," ungkap Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga.
ADVERTISEMENT
Sementara Wakil Ketua Komisi C, Lilik Syaiful Ahmad mengatakan akan menemukan solusi tersebut apabila sudah duduk bersama stakeholder terkait termasuk pihak Angkasa Pura dan Lanud.
"Kita harus duduk bersama kalau perlu dari Angkasa pura dan Lanud kita undang disini untuk mencari solusi untuk kita semua," tandasnya