Warung Makan Bayar Seikhlasnya di Tengah Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
11 Juli 2020 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aneka masakan yang disuguhkan Warung Ikhlas di Yogyakarta. Foto: dok. WI.
zoom-in-whitePerbesar
Aneka masakan yang disuguhkan Warung Ikhlas di Yogyakarta. Foto: dok. WI.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membuat tak sedikit orang yang berlomba berbuat baik. Mulai dari berbagi sembako, berbagi makan siang, dan lain sebagainya. Di Yogyakarta sendiri, muncul warung makan yang memungkinkan masyarakat untuk menikmati sajian dan membayar seikhlasnya.
ADVERTISEMENT
“Sekarang banyak orang yang susah makan, tidak mampu, yang tidak membutuhkan, kita punya konsep ini (warung makan bayar seikhlasnya),” ujar Nadia, Humas Warung Ikhlas, Jumat (10/7/2020).
Konsep warung makan bayar seikhlasnya ini rupanya terinspirasi dari salah satu ayat Alquran yang berbunyi ‘Barang siapa menolong orang lain dalam kesusahan, insya allah akan dimudahkan segalanya’. Meski baru buka pada awal Juli 2020 ini, warung ini mendapatkan tanggapan positif dan masyarakat.
Tempat yang digunakan untuk membayar makanan seikhlasnya. Foto: Sandra.
Nadia mengungkapkan, pihaknya juga menjalin relasi yang baik dengan penjual makanan di sekitar Warung Ikhlas. Salah satunya adalah dengan menjualkan produk-produk yang dibuat oleh penjual makanan tersebut.
“Di sekitar ini kan ada food court, ada warung lesehan, jangan sampai keberadaan kita ini dianggap saingan. Enggak, enggak gitu. Kita juga bantu mereka, misalnya ada tempe, tempenya kita ambil dari warung lesehan depan itu,” jelas Nadia.
ADVERTISEMENT
Sejak buka di tanggal 6 Juli 2020 kemarin, Nadia bercerita bahwa pelayan dan juru masak dari warung makannya tersebut tak dibayar secara materiil. Warga secara sukarelawan menjaga dan mengoperasikan bersama Warung Ikhlas ini.
“Kita tidak ada satupun yang dibayar, pelayannya tidak ada yang dibayar, semuanya donatur (relawan). Dalam 2 minggu ini kita sudah punya menu-menunya, donaturnya,” ujar Nadia.
Nadia bercerita bahwa ia dan rekan-rekannya hanya memerlukan waktu selama 1 minggu untuk persiapan sebelum akhirnya Warung Ikhlas ini benar-benar dibuka. Bahkan, selama 2 minggu ke depan, ia sudah memiliki rancangan menu yang akan disuguhkan untuk masyarakat.
“Ini alhamdulilah jam 10 pagi udah antri buat sarapan, dan ini kan mulut ke mulut, siapa pun boleh. Mau bayar atau nggak bayar, kita bayar seikhlasnya,” kata Nadia.
Warga mengantre mengambil makanan di Warung Ikhlasi. Foto: dok. WI.
Ia pun tak menutup mata adanya warga yang tak percaya dengan konsep warung ikhlas ini. Pasalnya, kebanyakan orang justru sedang mencari penghasilan usai terdampak pandemi COVID-19. Nadia bercerita banyak yang mengirimkan pesan dan menanyakan kebenaran dari Warung Ikhlas ini.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pandemi COVID-19 ini membuat Warung Ikhlas dibuka di waktu yang tepat. Hal ini lantaran konsep warung ini yang bertujuan untuk membantu sesama.
“(Sasarannya) masyarakat umum kita utamakan orang-orang dhuafa, ojek online, pengamen, yang membutuhkan makanan,” ujarnya.
Warung makan yang digagas oleh organisasi Keluarga Besar Ridho Allah ini, rencananya akan membuka cabang di sejumlah kota lain. Di Yogyakarta sendiri, jika memang antusiasnya tinggi dan berjalan lancar, tak menutup kemungkinan akan dibuka cabang kedua.