Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Waspada Polusi, Peralihan Kendaraan Listrik di Jogja Didorong Lebih Cepat
21 September 2023 20:34 WIB
ยท
waktu baca 4 menit![Motor listrik. Foto: M Wulan/Tugu Jogja](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01havwbkxym2byc4sqf08a6014.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemerintah berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) maksimal pada 2060. Salah satu upayanya dengan mendorong percepatan peralihan kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik .
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, minat masyarakat DIY untuk beralih ke kendaraan listrik itu ternyata masih sangat rendah. Hal itu disampaikan oleh Kasi BPKB Subditregident Ditlantas Polda DIY, Kompol Amin Ruwinto sehingga butuh upaya yang lebih ekstra agar target pengurangan emisi itu bisa terjadi lebih cepat.
"Untuk saat ini perlu bapak ibu ketahui untuk kendaraan konvensional di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 3,2 juta. Akan tetapi yang (beralih) kendaraan listrik baru 1200 an. Mungkin pastinya untuk bulan kemarin 1242 kendaraan listrik," kata Kasi BPKB Subditregident Ditlantas Polda DIY, Kompol Amin Ruwito SIK dalam sambutannya di acara launching dealer motor United e-motor, Rabu (20/9/2023).
Apalagi Jogja sebagai kota wisata dinilai perlu menjaga kualitas udaranya agar tak terjadi polusi akibat penggunaan karbon dari kendaraan yang cukup banyak setiap hari. Sangat disayangkan apabila penggunaan kendaraan konvensional dengan bahan bakar minyak (BBM) di Jogja itu masih masif karena akan memperburuk kondisi udara apalagi emisi karbon yang dihasilkan memiliki dampak terhadap keberlanjutan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sehingga masyarakat didorong untuk memakai kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
"Ini menjadi tantangan untuk diselesaikan," ucap dia.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Tri Karyadi Riyanto Raharjo juga menyoroti hal tersebut. Ia menyebut masyarakat bisa memanfaatkan bantuan pemerintah senilai Rp 7 juta untuk membeli kendaraan listrik itu hanya dengan menggunakan KTP.
Aturan baru subsidi ini memberlakukan ketentuan satu KTP per satu pembelian motor listrik.
"Semua industri harus industri hijau, sehingga untuk mempercepat ini salah satunya pada sektor otomotif, bagaimana (kendaraan) bisa ramah lingkungan, sehingga ini sangat inline dari kebijakan pemerintah," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Tri Karyadi Riyanto Raharjo.
Tri juga menuturkan kehadiran dealer motor listrik, United e-motor di Yogyakarta menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan peralihan kendaraan listrik itu.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi semua komponen yang dipakai dalam produk motor satu ini ramah lingkungan dan berkualitas tinggi sebagai moda transportasi.
"Tadi saya sempat mengintip situs bahwa united e-motor sudah meluncurkan tiga produk motor, dan disarankan apabila tingkat komponen nya 40 persen disarankan. Ketika ada produk produk, setidaknya 40 persen (buatan dalam negeri). Alhamdulillah United e-motor ini ngebut lebih dari 40 persen, tertinggi tinggi komponen dalam negeri 57 persen, ini apresiasi sekali sehingga ini intens dengan kebijakan pemerintah," jelas dia.
Dirut PT Pengusaha Muda Elektronik Motorindo (PMEM), Wulan Rudi Prasetyo memastikan siap memenuhi kebutuhan pasar Yogyakarta terhadap kendaraan listrik. Pihaknya menaruh perhatian besar terhadap pengembangan kendaraan rendah emisi yang ramah lingkungan untuk mendukung target pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Komitmen dengan menggunakan kendaraan listrik ini kita harapkan bisa tercapai di Jogja. United e-motor mengajak warga Yogyakarta untuk beralih dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik dengan produk produknya yang unggul," imbuh Rudi.
Head of United E-motor, Awan Setiawan juga menambahkan indeks kualitas udara di Jogja sudah masuk ke ranah kuning, bahkan beberapa kali menyentuh merah yang artinya perlu solusi untuk mengatasi darurat karbon akibat kendaraan konvensional.
"Jogja sudah masuk warna kuning, artinya sudah masuk dan harus jadi perhatian. Harapannya ini jadi salah satu solusi untuk menekan karbon di Jogja," kata Awan.
Sementara Manager Operasional United e-motor, Gufron tak menepis bahwa salah satu alasan masyarakat enggan beralih karena masih meragukan kualitas dari motor listrik termasuk sulitnya mencari spare part apabila didapati kerusakan.
ADVERTISEMENT
Gufron memastikan, mereka tak hanya menghadirkan produknya saja tetapi juga menerapkan standar layanan 3S (sales, service, dan spare part).
"Kami bermain di segmen middle up, jadi kita akan sangat memperhatikan di kualitas dan servis. Terlebih kita ada satu hal khusus untuk customer dimana kita menyebutnya home service, apabila teman teman mempunyai motor listrik dari united nanti ada masalah di jalan atau dirumah, teknisi kami yang akan datang. Jadi pelayanan after sell akan kami perhatikan, termasuk ketersediaan spare part juga sangat kami perhatikan dimana spare part bisa mengcover kebutuhan customer di masing-masing wilayah," pungkasnya.
(M Wulan)