Konten Media Partner

Yogyakarta Ajukan Diri Jadi Kota Warisan Dunia UNESCO

26 Agustus 2021 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Yogyakarta. Foto: Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Yogyakarta. Foto: Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta mengungkapkan jika Kota Yogyakarta mengajukan diri menjadi Kota Warisan dunia UNESCO. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai hal ini. Salah satunya belajar dari Kota Bursa, Turki, yang telah lebih dulu menjadi Kota Warisan Dunia UNESCO pada 2014.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengatakan Kota Yogyakarta perlu melakukan persiapan untuk menjamin bahwa sumbu filosofi terjaga dan tetap memperhatikan kenyamanan pengunjung.
"Situs ini terutama pada area antara Tugu Jogja hingga Panggung Krapyak," ujarnya, dalam Focus Group Discussion (FGD) 'Situs Warisan Dunia UNESCO: Perspektif dari Bursa dan Yogyakarta'.
Hal pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengembangkan pedestrian di pusat kota untuk menjamin kenyamanan wisatawan yang sedang melintas di area tersebut. Kedua, melakukan perencanaan transportasi yang terintegrasi untuk menjamin bahwa lalu lintas yang berjalan tidak merusak situs budaya yang ada di area tersebut.
Yogyakarta juga memiliki sumbu filosofi yang membuatnya menjadi istimewa. Filosofi ini merupakan satuan yang tidak terpisahkan dari sejarah lokal dan memiliki kontribusi nilai budaya masyarakat yang ada Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Di sini, sumbu filosofi menjadi perwujudan nilai-nilai peradaban sebagai filosofi kehidupan universal, mulai dari bagaimana manusia berasal dan bagaimana manusia kembali, sebagai nilai fundamental pembangunan peradaban, baik hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, hingga manusia dengan alam.
"Dengan dasar ini, Kota Yogyakarta kemudian mengajukan situs sumbu filosofi yang terhubung dari Panggung Krapyak di selatan, kompleks Kraton di tengah, hingga Tugu di utara sebagai salah satu situs warisan budaya UNESCO," tegas Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Neslihan Dostoğlu, Manajer UNESCO World Heritage Site di Bursa, Turki, mengungkapkan sebuah kota tidak dapat bercerita terkait sejarah yang dijalaninya, namun sejarah tersebut tertulis di setiap sisi kota seperti garis yang tertulis di tangan.
ADVERTISEMENT
"Upaya pengajuan sebagai situs warisan dunia UNESCO tidak dapat hanya dilakukan di awal upaya mencapai titel tersebut, namun juga merupakan upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa identitas dan budaya kota tersebut tetap terjaga," katanya.