Yogyakarta dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia: Pernah Jadi Ibu Kota Negara

Konten Media Partner
16 Agustus 2020 19:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Pal Putih. Foto: Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Pal Putih. Foto: Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan Kesultanan yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono. Yogyakarta memiliki peran tersendiri dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sehari setelah kemerdekaan Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang kala itu merupakan Raja Keraton Yogyakarta, memberikan ucapan selamat kepada Indonesia. Tak hanya itu DIY juga mendukung Indonesia sebagai negara Republik.
Dukungan Yogyakarta diwujudkan dalam bentuk pernyataan bahwa mereka resmi bergabung di pemerintahan Yogyakarta.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Peran terbesar Yogyakarta bagi kemerdekaan adalah menjadi Ibu Kota Indonesia sementara. Sebagaimana dikutip dari website resmi Kraton Jogja, saat itu Belanda belum sepenuhnya menerima bahwa Indonesia telah merdeka mengadakan berbagai serangan militer. Jakarta yang saat itu menjadi ibu kota merasa terganggu, dan akhirnya memutuskan untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke Yogyakarta secara diam-diam dengan kereta api pada 4 Januari 1946.
Informasi selengkapnya UGM ; UNY ; UPNVY ; UIN Sunan Kalijaga ; ISI Yogyakarta
Walaupun hanya sementara, Yogyakarta tidak menjadi ibu kota bagi pemerintahannya saja. Dilansir dari Journal of Indonesian History, urusan kenegaraan, politik, dan militer ikut berpindah. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Indonesia dan berpengaruh terhadap Revolusi Indonesia.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia selama dua periode, yakni pada 1946-1948 dan 1949-1950. Daerah Istimewa Yogyakarta bermakna penting bagi kemerdekaan karena apabila mereka tidak bersedia untuk menjadi ibu kota sementara Indonesia, Belanda dengan kolonialismenya dapat menjajah Bangsa Indonesia lagi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebutlah yang menyebabkan Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Selain memiliki gelar “Daerah Istimewa”, Yogyakarta menjadi bagian dari Revolusi Indonesia yang terjadi pada 1945-1949. (Angelo Lucky Budiman)