Zulkifli Hasan Ajak IMA Hasilkan Terobosan Strategi Pemasaran di Era Digital

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat Rakernas IMA, Sabtu (4/5/2024). Foto: M Wulan

Para elemen yang tergabung dalam Indonesia Marketing Association (IMA) diminta untuk lebih cepat menyesuaikan diri seiiring dengan adanya digitalisasi dan perubahan perilaku pasar domestik dan internasional yang sangat cepat.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang memberikan arahannya melalui tayangan video di acara Rakernas IMA, Sabtu (4/5/2024). Zulkifli mengatakan IMA yang merupakan organisasi profesi dengan anggota dari profesional, pelaku usaha, pemerintah dan akademisi yang berkaitan dengan pemasaran itu telah memberikan kontribusi nyata selama ini bagi perekonomian Indonesia.

Meski begitu, masih banyak PR yang harus dibenahi untuk menjawab tantangan atas perkembangan teknologi digital, salah satunya dengan menerapkan inclusive immersive marketing yang merefleksikan keberagaman masyarakat dengan pemanfaatan teknologi dalam strategi pemasaran.

Zulkifli mengajak agar IMA mampu menyesuaikan diri dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang datang begitu cepat. Ibaratnya seperti berlari cepat, jika tidak ada terobosan baru, maka akan ketinggalan dengan para pesaing dari seluruh penjuru dunia lantaran mereka pastinya akan memanfaatkan situasi itu.

"Marketing tentu tidak hanya tentang mengiklankan produk atau bentuk kegiatan pemasaran tetapi harus mendorong agar seluruh anggota IMA untuk terus meningkatkan kreativitasnya, menghasilkan terobosan-terobosan, kreasi-kreasi baru dalam dunia marketing," ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam arahannya kepada peserta Rakernas IMA, Sabtu (4/5/2024).

Zulkifli pun berpesan adanya capaian positif yang akan dihasilkan dari Rakernas yang menghadirkan ratusan Chapter IMA dari berbagai daerah di Indonesia. Ia menyakini kolaborasi masih menjadi kunci utama untuk bersama-sama memajukan perkembangan dunia marketing di Tanah Air yang nantinya membawa dampak bagi perekonomian nasional.

"Kolaborasi adalah kata kunci IMA dapat mengajak merangkul berbagai pihak untuk maju bersama, semoga hasil Rakernas IMA memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia marketing di tanah air dan terus memajukan perdagangan yang berkelanjutan," ucap dia.

President Indonesia Marketing Association (IMA) Suparno Djasmin juga mengingatkan para pemasar agar cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Rakernas yang mengusung tajuk Inclusive Immersive Marketing For Better Indonesia ini menjadi ajakan untuk selalu menyesuaikan dengan perkembangan.

Dengan begitu program dan kiprah IMA kedepan dapat berdampak pada masyarakat dan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

"Saya kira memang kita perlu melihat perubahan berlaku daripada konsumen itu terjadi apalagi sejak terjadinya pandemi. Yang tadinya marketing dengan konsep konvensional yang offline menjadi digital tetapi setelah pandemi itu berlalu kita ketahui bahwa pada dasarnya itu tidak ada yang bisa pure digital atau pure online, tapi pada akhirnya dikombinasikan oleh online dan offline. Oleh karena itu human interaction itu menjadi sesuatu yang sangat penting," kata Suparno.

"Inilah tugas daripada IMA untuk mensosialisasikan dan tentu selalu melihat perkembangan ini," sambungnya.

Sementara Pj Sekretasi Daerah Kabupaten Sleman, Eka Surya Prihantoro menyambut baik gelaran Rakernas IMA yang diselenggarakan di wilayahnya. Kata dia, IMA Chapter Sleman berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dengan marketing dan kewirausahaan khususnya sektor perdagangan, melalui UMKM yang ada.

"Karena teman teman IMA di seluruh Indonesia spesialis nya di marketing harapannya adalah bahwa UMKM di Kabupaten Sleman bisa bekerja sama dengan IMA juga untuk meningkatkan produktivitas dan omsetnya dan kami selalu support jadi kita kerja sama dengan siapa pun," ucap Eka.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah DIY, Yuna Pancawati mengapresiasi IMA yang senantiasa memberikan kontribusi yang tidak ternilai dalam mempromosikan branding dan marketing untuk produk-produk UMKM dan destinasi wisata termasuk di DIY.

Yuna menyebut sebagai wadah kolaboratif bagi akademisi, profesional, pemerintah dan pengusaha, IMA memiliki peran strategis dalam mendorong inovasi dan kreativitas dalam pemasaran kedepannya.

"Saya berharap agar IMA terus mengedepankan inklusivitas dalam setiap program atau inisiatif. Pendekatan ini tidak hanya akan membuka lebih banyak peluang bagi pelaku usaha dari semua lapisan masyarakat tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi kita dari akar rumput. Kita perlu memastikan bahwa setiap inovasi dan kreativitas yang dihasilkan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk semua," pungkasnya.

(M Wulan)