Aditya Fidri, Penyintas Down Syndrome yang Jago Menggebuk Drum

Konten Media Partner
26 April 2019 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Imansyah Aditya Fidri bergaya dengan drum kesayangannya.(foto dokumen).
zoom-in-whitePerbesar
Imansyah Aditya Fidri bergaya dengan drum kesayangannya.(foto dokumen).
ADVERTISEMENT
MALANG-Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka justru memiliki bakat yang bisa menginspirasi. Inilah yang dilakukan oleh Imansyah Aditya Fidri atau yang akrab disapa Adit. Pria berusia 16 tahun penyitas down syndrome itu justru mampu menghipnotis masyarakat dengan kemampuannya menggebuk drum.
ADVERTISEMENT
Ibunda Adit, Emsyarfi mengungkapkan, Adit sudah terlahir 'spesial'. Bungsu dari dua bersaudara itu merupakan ABK yang cebderung pasif dan tidak memperlihatkan bakat apapun."Adit tidak meminta apapun, tidak bertanya dan tidak pernah ada tuntutan. Artinya, saya yang harus memilihkan untuk dia. Ibu merupakan lidah untuk anak down syndrome," ucapnya ketika ditemui Tugu Malang, di daerah Jalan Ijen, Kota Malang, beberapa hari lalu.
Kemudian, perempuan berjilbab itu memberikan keterampilan tangan untuk anaknya. Mulai dari mewarna, menulis, melipat dan juga mengutak-atik plastisin."Saya beri latihan dan dia bisa. Namun, saya akhirnya berpikir, hal tersebut bukan kegiatan yang menyenangkan sampai dia dewasa," kata perempuan berusia 52 tahun itu.
Imansyah Aditya Fidri saat tampil dalam sebuah acara.(foto dokumen).
Setelah itu, Emsyarfi memberikan keterampilan tambahan untuk anaknya. Saat itu, ia terpikir untuk memberikan keterampilan tambahan untuk musik. Dimulai dari gendang kecil, kulintang, organ hingga harmonika."Semuanya saya belikan dalam ukuran kecil. Kemudian, dicoba langsung oleh Adit. Kalau dia angguk, artinya dia suka, kalau melengos, artinya dia tidak tertarik," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Ketika Adit berusia tiga tahun, ia mulai tertarik dengan gendang kecil. Awalnya, ia hanya mengetuk-ngetuk saja. "Tidak hanya gendang yang diketuk, piring, gelas semua dihajar sama Adit sampai hancur," kata Emsyarfi.
Tak kenal lelah, Emsyarfi kemudian memberikan Adit sebuah alunan musik. Saat itu, dirinya meminta Adit untuk memahami tempo lagunya."Saya meminta bimbingan teman dan praktisi untuk membimbing Adit mengembangkan bakatnya. Saya pun mulai membelikan gendang besar hingga drum, semuanya bertahap," kata Emsyarfi antusias.
Akhirnya, ketika Adit berusia 11 tahun, ia sudah mulai mahir bermain drum dan mengikuti irama lagu. Bahkan, ia juga sudah mulai memiliki keinginan tersendiri untuk melengkapi alat musiknya itu. "Dulu, Adit hanya memiliki tiga symbal. Sekarang sudah tujuh, Adit minta sendiri. Dari situ saya yakin, anak down syndrome kalau diberi kesempatan, mereka pasti bisa. Mereka juga punya keinginan. Terkadang, kita yang tidak yakin dengan keinginan mereka," ujar dia menggebu.
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan semangat untuk Adit, Emsyarfi juga selalu memberikan motivasi dengan sistem hypnotheraphy. "Saya selalu bisikkan ke Adit, kamu bisa, kamu hebat, ibu bangga padamu. Ayo buat Ibu bangga. Ibu ingin melihat kamu bisa," ujar dia sambil berkaca-kaca.
Imansyah Aditya Fidri bergaya dengan drum kesayangannya. (foto dokumen).
Menurutnya, kemampuan Adit tersebut merupakan keajaiban. "Saya tidak membayangkan kalau Adit bisa sejauh ini. Meski terlambat dari teman-teman lainnya, saya yakin doa dan perjuangan ini tidak sia-sia," kata dia.
Selama menunjukkan performanya, ketika di atas panggung, Adit selalu bersemangat. Apalagi, banyak teman-temannya yang bergoyang ketika Adit menggebuk drum. Bahkan, ia sudah bisa memilih lagu yang akan dinyanyikan. Tak jarang, Adit pun juga ikut bergoyang. "Kalau prestasi atau juara, masih belum. Karena masih belum ada lomba untuk ABK. Namun, alhamdulilah banyak yang mengundang Adit untuk tampil. Di Jakarta, Yogyakarta, Malang dan kota-kota lain," kata dia.
ADVERTISEMENT
Bahkan, berkat prestasi Adit, ia masuk sebagai salah satu anggota Indonesian Drummer. "Adit juga sama sekali tidak demam panggung. Dia banyak memberi semangat pada teman-temannya. Adit juga sebagai salah satu anggota tetap Worlds (Walk Together and Love People With Down Syndrome) Malang selama tiga tahun ini," kata Emsyarfi.
Selain kemampuan menggebuk drum, Adit juga memiliki usaha kuliner berbentuk keripik. Nantinya, hasil penjualan akan disumbangkan kepada ABK yang tidak mampu. "Melalui ekonomi kreatif ini, juga bisa membantu Adit kelak kalau ibunya sudah tidak ada," lanjut Emsyarfi.
Sejauh ini, sudah banyak yang memberikan apresiasi dan memburu produk Adit. "Pemasarannya sudah se-Indonesia. Banyak juga donatur yang memberikan zakat, infaq dan sedekah kepada teman-teman Adit yang tidak mampu," papar dia.
ADVERTISEMENT
Emsyarfi berharap, Adit bisa mengembangkan bakat dan usahanya supaya mampu memberikan inspirasi dan membangkitkan semangat kepada teman-temannya. "Saya percaya Adit mampu, mudah-mudahan bakat Adit semakin berkembang dan mendulang prestasi. Serta, usaha yang dibangun Adit juga bisa terus berkembang," tandasnya.
Reporter : Ida
Editor : Irham Thoriq