Konten Media Partner

Hasil Labfor: Lift Proyek RS Unisma Jatuh Akibat Human Error

3 Oktober 2020 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Azi Pratas Guspitu, Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Azi Pratas Guspitu, Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
MALANG - Hasil pemeriksaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim terkait insiden jatuhnya lift proyek pembangunan RSI Unisma telah keluar. Hasilnya, kuat dugaan mengarah pada faktor kelalaian manusia atau human error.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Azi Pratas Guspitu. Dia mengungkapkan, lift jatuh akibat tidak kuat menahan beban. Mengingat dalam peristiwa tersebut, dinaiki 11 pekerja proyek.
"Iya, hasil labfor sudah keluar. Didapati intinya tali sling lift itu tidak kuat menahan beban," ungkap Azi, pada Sabtu (3/10/2020).
Lebih jelasnya, Azi masih belum bisa menerangkan lebih jauh. Yang jelas, hasil labfor diperlukan guna membantu penyidik dalam mengungkap siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden ini.
''Jadi nanti akan dibawa ke forum (gelar perkara) dan dianalisa bersama. Penyidik punya analisa, dan nanti forum yang akan menentukan siapa yang bertanggung jawab. Apakah dalam hal ini memang ada unsur kelalaian manusia atau ada unsur lain," katanya.
ADVERTISEMENT
Namun dari hasil analisis sementara, lanjutnya, memang kuat dugaan adanya human error ini sangat tinggi. ''Namun lebih jelasnya kami akan lakukan gelar perkara terlebih dahulu," pungkasnya.
Terpisah, Kasubnit I Unit IV Sat Reskrim Polresta Malang Kota, Iptu Rudi Hidajanto, menambahkan hingga saat ini, pihaknya sudah memeriksa 15 orang saksi. Mulai dari saksi pihak kontraktor, yayasan, pihak rumah sakit, dan saksi korban.
Sebagian besar saksi, lanjut Rudi, mengungkapkan bahwa aksi menaiki lift memang kerap terlihat dilakukan para pekerja.
"Saksi korban mengatakan bahwa inisiatif untuk menaiki lift, berasal dari para pekerja. Hal itu sering dilakukan, tidak sekali dua kali saja," bebernya.
Selain itu, lanjutnya, inisiatif para pekerja ini ditambah dengan minimnya pengawasan dari pengawas proyek. Namun dari pengakuan mereka, pengawas juga sering memperingatkan pekerjanya tidak melakukan hal itu.
ADVERTISEMENT
"Namun saat kejadian, pengawas proyek mengaku sedang tidak enak badan dan memutuskan untuk beristirahat di dalam kantor, yang lokasinya ada di area proyek. Sehingga saat kejadian, tidak ada sama sekali pengawas," pungkasnya.