Jejak Peradaban 5 Kerajaan Tersimpan di Museum Mpu Purwa Malang

Konten Media Partner
23 Juni 2022 18:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koleksi berbagai arca di Museum Mpu Purwa Kota Malang. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi berbagai arca di Museum Mpu Purwa Kota Malang. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Museum Mpu Purwa yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang mampu menghantarkan pengunjung menyaksikan jejak peradaban lima kerajaan besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbagai arca peninggalan Kerajaan Kanjuruhan, Singhasari, Kadiri, Mataram Kuno, hingga Majapahit ada di Museum Mpu Purwa. Jika ditotal, ada sekitar 136 koleksi benda bersejarah dari lima kerajaan tersebut di Museum Mpu Purwa.
Ketika memasuki museum, pengunjung akan disambut dua arca makara peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang bentuknya menyerupai hewan singa, tepat di pintu masuk museum.
Gedung Museum Mpu Purwa Kota Malang. Foto: M Sholeh
"Konon Makara ini disimbolkan sebagai penjaga pintu masuk percandian pada masa Kerajaan Kanjuruhan. Arca ini ditemukan di wilayah Merjosari Kota Malang," kata Juru Pelihara Museum Mpu Purwa, Mimin Yuni Marita.
Arca Makara juga merupakan salah satu koleksi masterpiece Museum Mpu Purwa. Selain Makara, masterpiece lainnya yakni arca Brahma Caturmuka, Siwa Mahaguru, Prasasti Bunul atau Ganesya Bunulrejo, Siwa Mahaguru atau Agastya, Ganesha Tikus, Bodhisatwa Awalokiteswara, dan Prasasti Dinoyo 2.
Arca Brahma Caturmuka yang merupakan salah satu masterpiece Museum Mpu Purwa. Foto: M Sholeh
Saat mulai memasuki gedung museum, pengunjung akan menemui arca Brahma Caturmuka tepat menghadap ke pintu masuk yang seakan menyambut para pengunjung. Konon, arca ini merupakan peninggalan Kerajaan Singhasari.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mata pengunjung juga akan dimanjakan dengan berbagai bentuk Topeng Malangan di sebelah kanan arca Brahma Caturmuka. Selanjutnya, pengunjung bisa menjelajahi berbagai jejak peninggalan kerajaan-kerajaan besar di Indonesia.
Koleksi Topeng Malangan di Museum Mpu Purwa Kota Malang. Foto: M Sholeh
"Koleksi tertua di museum ini adalah Agastya Mahaguru atau dewa penghancur yang dulunya pernah berada di Candi Gasek atau Situs Karang Besuki. Diperkirakan, arca ini sudah ada sejak tahun 760 masehi," jelasnya.
Museum Mpu Purwa yang pengelolaannya berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang ini, diresmikan pada tahun 2015. Meski masih baru, museum ini bisa disebut sebagai museum dengan koleksi terlengkap.
Namun, kunjungan museum ini terbilang masih rendah. Rata-rata kunjungan per hari hanya sekitar 3 hingga 10 orang. Pernah sehari tanpa pengunjung, namun juga pernah menerima 200 pengunjung dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Malang, Dian Kuntari menyampaikan bahwa kunjungan di pertengahan tahun 2022 ini sudah mencapai sekitar 1.000 pengunjung. Hal itu disebut sudah mulai meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai sekitar 100 pengunjung lantaran terhantam dampak pandemi COVID-19.
"Pengunjung kebanyakan dari masyarakat umum dan siswa. Mayoritas dari Malang Raya tapi ada yang dari luar kota bahkan mancanegara. Jadi ada pengunjung dari Jerman yang sengaja ke museum setelah dari Bali," bebernya.
Meski begitu, saat ini pihaknya juga berupaya untuk meningkatkan kunjungan dengan meramaikan museum. Salah satunya dengan mengadakan sejumlah event mulai edukasi, ajang kreasi, hingga sarasehan dengan berbagai topik.
"Tentu kegiatan-kegiatan itu akan segera kami mulai. Rencananya pekan ini akan kami mulai. Tujuan kami tentu untuk meramaikan dan meningkatkan kunjungan sekaligus mengenalkan museum ke masyarakat luas," tandasnya.
ADVERTISEMENT