Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Latih 3.450 Kader UMKM, ISNU Jatim Terima Rekor MURI
1 Oktober 2022 20:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
MALANG – ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Jawa Timur memecahkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI ) di mana Lembaga Solusi Halal (LSH) ISNU telah melatih 3.450 orang kader pelaku UMKM di Kota/Kabupaten, Sabtu (1/10/2022).
ADVERTISEMENT
Perwakilan MURI memberikan piagam penghargaan rekor MURI itu kepada Ketua Pimpinan Wilayah (PW) ISNU Jatim, Mas'ud Said, dalam Festival Produk Halal Jatim Bangkit yang berlangsung di Universitas Islam Malang (Unisma).
Dalam kegiatan terebut hadir beberapa stakeholder di antaranya, Ketua PW ISNU Jatim, Mas'ud Said, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa; Bupati Malang, Sanusi; Ketua Pimpinan Pusat (PP) ISNU, Ali Masykur Musa; Rektor Unisma, Maskuri Bakri; Direktur Utama Bank Jatim; LSH ISNU Jatim; jajaran MUI; jajaran Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH); tokoh agama; ribuan kader NU dan sebagainya.
"Ini bagian dari komitmen dan peran kami (ISNU Jatim) untuk mempermudah, mempermurah dan mempercepat pelaku UKM dalam pendampingan produk halal di Jatim. UKM kita ada 9,7 juta dan 65 persennya menopang perekonomian Jatim," tutur Mas'ud Said.
Ditambahkan bahwa pendampingan produk halal yang diterjunkan berjumlah 34 pendamping yang notabene merupakan tenaga handal LSH ISNU. Mereka tersebar di seluruh Kota/Kabupaten di Jatim.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah dimulai bulan April sampai Agustus ada 6,3 ribu pelaku usaha yang mendaftar, kemudian ada 3.450 yang dilatih dan yang lulus sertifikasi halal ada 2 ribu. Itu angka yang paling tinggi di Indonesia. ISNU Jatim memberikan yang 100 (pelaku usaha) di antaranya ini gratis," bebernya.
Ali Masykur Musa menambahkan, dengan pencapaian ini kian meneguhkan ISNU Jatim sebagai salah satu ISNU terbaik di Indonesia. Terlebih, seiring dengan kebangkitan kesadaran akan Islamic value dalam sistem ekonomi yang berimplikasi pada sistem muamalah, akan menjadi trend dalam hegemoni politik secara nasional.
"Karena itu kami menyambut Festival Produk Halal Jatim Bangkit yang digalakkan ini," kata dia.
Sementara itu, selaku tuan rumah, Maskuri Bakri berharap kegiatan ini mampu menjadi starting poin bagi ISNU Jatim untuk mengambil peran yang lebih luas. Bukan hanya ekonomi, namun pendidikan, politik, sosial budaya dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Hal ini sejalan dengan peran Unisma sebagai perguruan tinggi yang juga mendukung terwujudnya wisata halal dan pendampingan produk halal, khususnya di Jatim.
"Maka, mari bergandengan tangan. Bersinergi. Karena banyak kader NU yang jadi pemimpin perguruan tinggi. Saya yakin dengan bersinergi, ISNU akan terdepan dalam pengawal persoalan halal ini khususnya," tukas dia.
Diketahui, dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan tiga jenis sertifikat. Pertama, sertifikat kepada instruktur pendamping proses produk halal (PPH) LSH ISNU Jatim. Kemudian, sertifikat pendamping proses produk halal LSH ISNU Jatim dan sertifikat halal bagi pelaku usaha mikro kecil (UKM) binaan ISNU Jatim.