Masjid Roboh Akibat Gempa Malang, Warga Tamanasri Salat Tarawih di Tenda Darurat

Konten Media Partner
28 April 2021 9:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Tugu Media Group, Irham Thoriq menyerahkan bantuan kepada panitia Masjid Raudlatul Muttaqin yang berada di Desa Tamanasri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. (Foto: Rubianto)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Tugu Media Group, Irham Thoriq menyerahkan bantuan kepada panitia Masjid Raudlatul Muttaqin yang berada di Desa Tamanasri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. (Foto: Rubianto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Dampak gempa magnitude 6,1 yang terjadi di Malang Selatan ternyata juga berdampak serius terhadap tempat-tempat ibadah. Tak terkecuali di Masjid Raudlatul Muttaqin yang berada di Desa Tamanasri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Masjid ini kini rata dengan tanah karena sudah tidak layak huni akibat gempa dan terpaksa harus dirobohkan.
"Untuk di Desa Tamanasri itu yang rusak ada 9 fasilitas umum, 1 masjid dan 9 musholla. Sementara untuk rumah itu yang rusak parah sekitar 50 rumah," terang Haji Yuznan, selaku Ketua Panitia Pembangunan Masjid Raudlatul Muttaqin saat menerima bantuan material bangunan dari Tugu Media Peduli pada Selasa malam (27/04/2021).
Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut di Masjid Raudlatul Muttaqin. Karena saat itu tidak ada jamaah yang sedang beribadah.
"Untungnya waktu kejadian gempa itu tidak ada jamaah, karena waktu itu jam 2 siang. Jadi, sebagai masyarakat itu ada yang cari rumput, berkebun dan kerja. Seandainya kejadian itu malam ya banyak korban," jelasnya.
Suasana masyarakat saat membaca Al Quran usai Salat Tarawih. (Foto: Rubianto)
Yuznan menceritakan jika sebenarnya Masjid Raudlatul Muttaqin tidak langsung ambruk. Tapi saat itu kondisinya sudah tidak layak dan harus dirobohkan.
ADVERTISEMENT
"Masjid itu tidak ambruk rata, tapi bata di dalam itu sudah habis semua dan keadaan sudah miring ke selatan. Dan selang 2 hari ada relawan dari desa, kecamatan dan ABRI itu terus dibongkar," ujarnya.
Namun, setelah dirobohkan tidak ada kejelasan dari pemerintah setempat kapan masjid tersebut akan dibangun kembali. Sehingga masyarakat berinisiatif mencari bantuan untuk mendirikan masjid mereka kembali secara mandiri.
"Untuk kejelasan mau dibantu dibangun itu belum ada kejelasan, tapi banyak teman-teman relawan yang ikut membersihkan dari NU, Banser dan Ansor. Jadi, daripada menunggu dari pemerintah, lebih baik bangun sendiri saja karena banyak juga relawan yang datang bawa material," bebernya.
"Dan harapan masyarakat sini karena banyak yang terdampak ya minta kerjasama mulai dari masyarakat, pemerintahan dan teman-teman relawan," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Yasin Arif selaku relawan Tugu Media Peduli di Ampelgading mengatakan jika Tugu Media Group sudah mendonasikan Rp12,5 juta untuk pembangunan Masjid Raudlatul Muttaqin dalam bentuk material bangunan.
"Bantuan dari Tugu Media itu mulai dari besi ulir ukuran 13 ada 70 lonjor, Lalu pasir 1 kubik, Lalu ada triplek dan semen ada 15 sak," ungkapnya.
Yasin juga membenarkan jika bangunan masjid sudah tidak bisa direnovasi kembali dan harus dibangun ulang. Sehingga saat ini warga yang melaksanakan ibadah harus dilakukan di tenda darurat.
"Memang bangunan masjid ini tidak bisa direnovasi, jadi memang harus direkonstruksi. Jadi warga yang sholat itu sekarang di tenda darurat yang didapat dari bantuan Kemensos RI," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Dan untuk pembangunan ulang masjid ini sebenarnya kenari sudah penggalian lubang fondasi, tapi untuk peletakan batu pertama itu minggu depan. Dan diharapkan tim dari Tugu Media juga ikut andil dalam peletakan batu pertama itu," pungkasnya.
Donasi Gempa Malang yang kini perolehannya sudah tembus Rp137 juta, terinspirasi dari Dr Aqua Dwipayana. Dia yang membaca berita Gempa Malang melalui tugumalang.id dan tugujatim.id, spontan menyumbang Rp10 juta. Donasi tersebut didapat dari hasil penjualan dua buku terbarunya yang merupakan bagian dari serial Trilogi The Power of Silaturahim yang berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
ADVERTISEMENT
Karena aksi spontanitasi Dr Aqua Dwipayana inilah, manajemen Tugu Media Group langsung membuka donasi tersebut. Selain dari Dr Aqua Dwipayana, donasi juga datang dari CEO PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat senilai Rp 25.000.000, Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, yang memberi donasi Rp15 juta; pengusaha asal Jogjakarta, Tjia Edy Susanto, yang membantu Rp15 juta.
Ada juga Presiden Direktur PT Duta Anggada Realty, Ventje Suardana, yang kirim sumbangan Rp10 juta. Lalu sumbangan dari PT DnV Internasional Makmur Gemilang Rp7 juta. Juga dari pengusaha yang berasal dari Kediri, Nanang Suswandono, sebanyak Rp5 juta.
Sampai saat ini, sudah dilaksanakan penyaluran tahap pertama bantuan oleh Tugu Media Group.