Mau Nikah di Era New Normal? Ini Prosesi yang Perlu Diperhatikan

Konten Media Partner
12 Juli 2020 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bupati Malang Sanusi dalam prosesi simulasi pernikahan new normal di Pemkab Malang, Sabtu malam (11/7). Foto : rizal adhi pratama
MALANG - Setiap insan yang berencana menikah di tahun 2020 ini pasti ketar-ketir setelah pandemi COVID-19 ini. Bahkan rencana pernikahan impian yang diidamkan terancam batal lantaran baik pihak kepolisian maupun pemerintah tidak mengijinkan kegiatan yang mengumpulkan massa.
ADVERTISEMENT
Namun, Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Malang rupanya sudah mengeluarkan regulasi pernikahan sehingga warga Kabupaten Malang sudah bisa menyelenggarakan pernikahan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Koordinasi GP3I (Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia), Hakim, menerangkan beberapa protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan saat resepsi pernikahan.
Pertama, tamu undangan hanya boleh diisi oleh 50 persen dari kapasitas ruangan baik indoor maupun outdoor. "Tujuannya agar tercipta jarak untuk physical distancing," ungkapnya pada Sabtu Malam (11/07/2020) saat acara simulasi pernikahan di era new normal di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Prosesi simulasi pernikahan new normal di Pemkab Malang, Sabtu malam (11/7).
Dalam resepsi pernikahan juga diwajibkan memiliki ruang tunggu untuk mengatur alur tamu di ruang utama. "Panggung pelaminan juga harus berundak dan prosesi salaman serta foto harus mengikuti protokol physical distancing," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Tamu yang datang juga diwajibkan melalui proses pengecekan suhu tubuh lalu mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. "Pengisian buku tamu bisa menggunakan cara manual atau digital, setelah itu mencuci tangan lagi dengan hand sanitizer," jelasnya.
Sementara untuk makanan, setiap tamu akan diambilkan oleh pelayan. Sehingga tamu tidak perlu lagi mengambil sendiri makanannya.
Prosesi simulasi pernikahan new normal di Pemkab Malang, Sabtu malam (11/7)
"Semua stan makanan akan dijaga oleh satu pelayan untuk mengambilkan makanan setiap tamu undangan," ujarnya.
Dengan diadakannya simulasi pernikahan di era new normal ini diharapkan baik masyarakat maupun penyelenggara pernikahan bisa bernafas lega.
Ads.
"Dengan cara ini, para vendor ingin mengedukasi masyarakat bahwa prosesi pernikahan dapat dilakukan asal memperhatikan protokol kesehatan. Agar prosesi pernikahan tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19," pungkasnya.
ADVERTISEMENT