Perhumas Malang Raya Dorong Penerapan Krisis Plan

Konten Media Partner
25 Juli 2019 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Acara diskusi yang digelar oleh Perhumas Malang Raya, rabu (24/7). Foto : Hafis Iqbal/tugumalang.id
TUGUMALANG.ID-Gempuran media sosial yang makin masif ternyata memberikan banyak dampak. Baik dampak positif hingga negatif bagi sebuah usaha. Hal itu menjadi perhatian bagi Perhumas (Perhimpunan Humas) Malang Raya. Apalagi, baru-baru ini ada kasus yang menimpa Garuda Indonesia. Kejadian yang heboh karena larangan memotret di dalam pesawat ini, dianggap sebagai sebuah bencana kehumasan.
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi yang digelar Rabu (24/7) Perhumas Malang Raya mengangkat tema PR Disaster, Bencana Kehumasan di Media Sosial. Isu yang sangat menarik di bahas. Sebab, bencana itu bisa saja dialami oleh semua humas. Untuk itu Perhumas Malang Raya menyiapkan agar hal tersebut tidak terjadi. "Ya memang bencana tidak tahu kapan datangnya. Tapi kan perlu ada tindakan preventif," terang Pakar Komunikasi UB Maulina Pia Wulandari PhD yang didapuk menjadi pemateri.
Menurutnya, saat ini humas harus mengikuti perkembangan media sosial. Serta tidak boleh gugup ketika menghadapi warganet. Perlu ada sebuah crisis plan yang jelas. Hal ini yang sering dilupakan oleh humas. "Kejadian ini bisa jadi pelajaran, tindakan awal harus ada crisis plan. Jadi ketika ada kejadian sudah paham langkahnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Humas juga tidak boleh anti dengan sebuah review. Apalagi di era sekarang sangat mudah memberikan review lewat media sosial. Jika di kelola dengan baik review itu bisa menjadi alat promosi yang bagus. Memang harus di kelola jangan dibatasi. "Di era sekarang tidak boleh salah ambil keputusan. Dampaknya akan sangat besar, karena penyebaran informasi cukup cepat," katanya.
Untuk itu Perhumas Malang Raya menekankan adanya sebuah crisis plan. Ada atau tidak ada kejadian crisis plan harus disiapkan. Bahkan setiap tahun harus update. Karena perkembangan yang cukup cepat. "Sama seperti tentara harus latihan terus. Crisis plan juga perlu update agar relevan dengan perkembangan," katanya.
Kedepan Perhumas Malang Raya juga harus lebih aktif untuk memberikan edukasi. Agar hal-hal seperti yang dialami Garuda tidak terjadi lagi. Jangan sampai ada penanganan yang salah. Karena akan memberikan imbas yang besar. "Memang perlu dilakukan upgrading skill, biar paham penanganannya. Itu nanti akan difasilitasi oleh Perhumas Malang Raya," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Hafis Iqbal
Editor : Irham Thoriq