Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Pertajam Sensibilitas Berbahasa, Sastra Inggris UM Gelar NEELLS 2020
21 November 2020 18:38 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG - Pandemi COVID-19 tak menyurutkan civitas akademik Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (Sasing UM) untuk terus mengembangkan diri.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Sasing UM menggelar National English Education, Language, and Literature Seminar (NEELLS) 2020.
Seminar nasional kali ini digelar secara virtual via Zoom yang diikuti segenap mahasiswa Sasing UM baik S-1, S-2 maupun S-3, pada Sabtu (21/11/2020).
Mengusung tema Promoting Sensibility in English Education, Language and Literature, seminar ini diharapkan mampu menumbuhkan sensibilitas seseorang dalam berbahasa.
Menghadirkan 3 narasumber yakni Pakar Linguistik dari English Lab Toronto (ELT), Christina Tjandra MA OCT; Pakar Linguistik dari Universitas Negeri Padang, Dr Refnaldi SPd MLitt; dan Dosen dan Pakar dari Sasing UM, Dr M Misbahul Amri MA.
Lebih jauh, apa pentingnya peranan sensibilitas rasa dalam berbahasa?
Ketua Panitia NEELLS 2020, Aulia Apriana SS MPd, menerangkan bahasa adalah aspek penting keberhasilan komunikasi, baik dalam hal pendidikan, linguistik, maupun sastra.
ADVERTISEMENT
"Artinya, dalam belajar berbahasa juga belajar rasa. Jadi tidak sekedar bicara, tapi juga bertukar rasa. Jika kita bisa merasa, jadi gak akan salah paham. Gak ada kejadian kesimpulan yang keliru. Karena ada meaning (makna) dan rasa, pesan yang tersampaikan jadi lebih akurat,'' terangnya, pada Sabtu (21/11/2020).
Mengutip yang disampaikan Christina Tjandra, Aulia mengatakan, dengan terbangunnya sensibilitas rasa, juga mampu memperkuat identitas kita. Misalnya, banyak orang Indonesia yang menggeluti bahasa asing. Sedikit banyak juga mempengaruhi gaya hidup hingga cara berfikirnya.
"Jika kita melibatkan rasa, akhirnya kita tidak akan terbawa apa yang kita minati. Identitas kita tetap kokoh meski kita sedang menggeluti sesuatu,'' paparnya.
Lebih lanjut, dari seminar ini berhasil didapatkan sebanyak 106 paper yang lolos seleksi dari total 122 paper yang masuk.
ADVERTISEMENT
"Harapan ke depan, seminar ini bisa diikuti partisipan dari luar kalangan Sasing UM, karena memang pada dasarnya seminar ini ditujukan untuk skala nasional," inginnya.(ads)