Konten Media Partner

Pukis Hollywood, Kuliner Legenda di Malang Sejak 1985

10 April 2022 21:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue Pukis Hollywood dengan rasa keju (kuning), coklat, dan nanas (paling kanan). Foto: Aisyah Nawangsari
zoom-in-whitePerbesar
Kue Pukis Hollywood dengan rasa keju (kuning), coklat, dan nanas (paling kanan). Foto: Aisyah Nawangsari
ADVERTISEMENT
MALANG - Di area parkir pertokoan di Jalan Agus Salim Kota Malang, tepatnya di depan Restoran Martabak Agung, terdapat sebuah mobil Volkswagen (VW) yang menjajakan kue pukis dan terang bulan.
ADVERTISEMENT
Mobil yang dicat hijau dan kuning tersebut, didesain sedemikian rupa menjadi kios kecil. Di bagian atas mobil terpasang papan bertuliskan Kue Pukis dan Terang Bulan Hollywood.
Ho Mulyanto (70), pemilik kios pukis ini mengatakan bahwa tak ada arti khusus dari nama kiosnya. "Nama saya Ho, makanya saya kasih nama Hollywood," ujarnya, sambil tertawa.
Papan nama Pukis Hollywood yang dipasang di atas mobil VW. Foto: Aisyah Nawangsari
Ho berjualan pukis di mobil VW tersebut sejak tahun 1993. Namun ia telah menjajakan pukis dan kue lainnya sejak tahun 1975 saat ia masih tinggal di Semarang. "Saya aslinya Semarang," katanya.
Ia menambahkan bahwa saat di Semarang ia berjualan dengan berkeliling sambil membawa keranjang berisi kue.
Sejak pindah ke Malang, ia sempat berjualan di beberapa tempat. "Saya pindah-pindah dulu jualannya. Pernah juga jualan di daerah Talun," katanya.
Kue pukis yang siap dijual. Foto: Aisyah Nawangsari
Pada tahun 1985, ia memilih pertokoan di Jalan Agus Salim sebagai tempatnya berdagang. "Saya dulu jualannya di pojok sana," katanya, sambil menunjuk ke arah toko Ria Busana, eks toko buku Siswa.
ADVERTISEMENT
"Saya jualan di sana pada tahun 1985, bulan tiga (Maret), tanggal 16, hari Kamis. Saya masih ingat betul," kenang Ho.
Meski tempatnya sederhana dan tidak ada promosi khusus yang dilakukan, Kue Pukis dan Terang Bulan Hollywood selalu laris. Banyak pembeli yang datang karena orang tuanya sudah berlangganan sejak mereka masih kecil.
Ho saat melayani seorang pelanggan. Foto: Aisyah Nawangsari
Pukis milik Ho bisa bertahan hingga sekarang karena memiliki aroma butter yang khas, teksturnya yang lembut, dan rasanya yang lezat.
Ho menjual tujuh rasa pukis yaitu coklat, keju, kornet, meses, kismis, nanas, dan pisang. Satu buah pukis dibanderol dengan harga Rp 6.000.
Dibandingkan dengan pukis di tempat lain, pukis milik Ho memang terbilang mahal. Namun ada alasan pukis ini terus laku dan bertahan yaitu kualitasnya yang terjaga.
ADVERTISEMENT
Saat sudah dinginpun, pukis milik Ho masih tetap wangi dan lembut sehingga masih enak dimakan.
"Ini resep saya buat sendiri saat masih di Semarang," ujar pria yang hobi bersepeda ini.
Selain pukis, Ho juga menjual terang bulan dengan aneka rasa. Kios ini buka pukul 13.00 hingga 20.00 WIB.