Konten Media Partner

SMAN 8 Malang Borong 4 Juara di Festival Tari Unesa

25 Oktober 2022 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim tari SMAN 8 Malang saat akan tampil di FTTPM tahun 2022 Unesa. Foto / dok SMAN 8 Malang
zoom-in-whitePerbesar
Tim tari SMAN 8 Malang saat akan tampil di FTTPM tahun 2022 Unesa. Foto / dok SMAN 8 Malang
ADVERTISEMENT
MALANG – Apa yang dilakukan oleh siswa dan siswi SMAN 8 Malang patut mendapat apresiasi. Betapa tidak, anak-anak Smarihasta memborong empat Juara di ajang Festival Tari Tradisional Pelajar dan Mahasiswa Nasional (FTTPMN) 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, tim tari yang beranggotakan 7 orang itu berhasil membawa pulang piala bergilir sebagai Juara Umum, Juara 1, Penari Terbaik Putri, serta Rias dan Busana Terbaik.
Dyah Masita Rini SPd MPd, guru seni tari Smarihasa, menjelaskan bahwa festival seni yang dihelat pada Sabtu (22/10/2022) kemarin tidaklah mudah. Selain diikuti hingga 40 tim tari dari SMA/SMK se-Jawa Timur, juga persiapan yang harus dilakukan dengan waktu singkat jelang perlombaan.
"Waktunya hanya selisih seminggu dengan penampilan mereka di ajang SMA Award, jadi kami langsung gerak cepat. Dari 10 penari, kami pangkas 3, mengubah pola, kemudian Jumat (21/10) berangkat, cek panggung di Gedung Unesa dan Sabtu (22/10) sore mereka tampil. Jadi latihan itu setiap hari dan intens. Kalau bahasa anak-anak itu, sat set wat wet," urainya.
ADVERTISEMENT
Menurut Dyah Masita, timnya mencoba berkreasi dengan mengusung Tarian Sumbermaron yang asalnya dari Gondanglegi, Kabupaten Malang. Hal ini menyesuaikan dengan tema tari yang dilombakan yakni The Magnificant of Local Culture (Kehebatan Kearifan Lokal).
Piala hingga sertifikat yang diperoleh oleh SMAN 8 Malang. Foto / SMAN 8 Malang
Di samping itu, terdapat empat kriteria penilaian, yakni teknik kepenarian (wiraga, wirasa dan wirama), penyajian (koreografi kreatifivitas), kesesuain (tema, tata busana, tata rias) dan kekompakan.
"Tahun lalu, kami juga ikut tapi karena temanya tarian di Jawa Timur, jadi anak-anak menari tarian Ponorogo. Saat ini karena karena harus mengandung kearifan lokal, jadi kami memilih membawakan tarian Sumbermaron," jelasnya.
Sebab itu, ia mengaku bangga dengan pencapaian tim tari yang bernama Tradance 8 tersebut. Mengingat hal ini menambah deretan prestasi Smarihasta sebagai SMA yang terkenal dengan sebutan sekolah seni.
ADVERTISEMENT
"Pencapaian ini juga tak lepas dari dukungan pihak sekolah yang selalu mensupport siswanya dalam berbagai kegiatan, terutama perlombaan di tingkat nasional ini. Luar biasa," imbuhnya.
Maka, ia berharap prestasi ini dapat menjadi pemantik bagi siswa-siswi lainnya untuk terus aktif mengikuti berbagai ajang perlombaan. Terlebih, juga bermanfaat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
"Jadi bagaimana kita bertahan di titik sebagai sekolah yang unggul di bidang akademik dan non akademik. Terutama seni. Sehingga prestasi anak-anak ini amat sangat membantu," tukasnya.
Kepala SMAN 8 Malang, Anis Isrofin MPd menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dan solid. Termasuk, para siswa yang mengharumkan nama sekolah di festival tari itu.
"Tentu kami mengapresiasi dan ucapkan selamat atas prestasi yang telah dicapai anak-anak kami. Smarihasta akan mendukung siswanya untuk terus berkembang dan meraih lebih banyak prestasi," tandasnya.
ADVERTISEMENT