Sosok Arya Dega, YouTuber yang Juga Aktivis Drone Indonesia

Konten Media Partner
12 April 2020 17:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Arya Dega (kiri) dalam sebuah kesempatan. Foto-foto dokumen.
Arya Dega bisa dibilang konten creator pertama soal drone di Indonesia. Pada 2016 silam, ketika belum ada orang yang mereview cara membuat drone, dia mulai membuatnya. Hingga saat ini, dia masih aktif di dunia drone. Bagaimana ceritanya? berikut reportase-nya.
ADVERTISEMENT
 
Ditemui di rumahnya Sabtu siang (12/4) lalu di daerah Karangploso, Kabupaten Malang, Arya Dega terlihat santai.”Iya habis ini ada diskusi onine, tapi masih nanti jam dua siang,” kata Arya Dega membuka pembicaraan kepada watawan tugumalang.id, media online partner resmi kumparan.
Dega lantas menceritakan awal mulanya dia berkiprah di dunia drone. Menurut alumnus Program Studi IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya (UB) ini, pada 2016 dia mencari review tentang drone masih belum ada.”Kayaknya tahun itu masih sedikit sekali yang punya drone,” kata pria satu orang anak ini.
Arya Dega (kanan) dalam sebuah kesempatan memainkan drone.
Karena inilah, ketika itu, pria 45 tahun ini, membeli drone. Karena tidak ada tutorial di YouTube, dia belajar secara otodidak menerbangkan drone. Ketika itu, modalnya hanya satu yakni sejak 1998, dia sudah menjadi anggota Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).”Kalau aeromodeling-kan miniatur pesawat yang diterbangkan, inilah yang menjadi modal main drone,” kata pria 45 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Arya Dega dalam sebuah kesempatan.
Nah, ketika sudah mulai lihai bermain drone, dia lantas membuat tutorial pertama menerbangkan drone.”Video tutorial pertama saya viral, dilihat sekitar 700 ribu ribu orang, dari situ saya semangat membuat totorial,” kata pria yang juga vlogger ini.
Video pertama-nya itu rupanya menjadi titik baliknya dalam dunia drone. Dia terus menerus membuat tutorial drone. Selain itu, dia juga menjadi trainer pilot drone professional. Dia  hampir sudah mengisi pelatihan trainer pilot drone di berbagai daerah.”Pernah di Padang, Bali, Sumatera Barat, Surabaya, Malang, dan lain sebagainya,” kata suami dari Rinda Puspasari ini.
Arya Dega dalam sebuah kesempatan memainkan drone.
Selain itu, dia juga pernah bekerja sebagai pilot drone di sejumlah negara.”Pernah di Amerika Serikat dan Malaysia, di situ ada kerjaan menjadi pilot drone,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, selain sering membuat video tentang tutorial drone, sejak sekitar 2018 lalu, dia sering membahas tentang kode etik bagi para pilot drone. Baru-baru ini, dia membahas penyemprotan cairan disinfektan untuk pencegahan virus COVID-19.
Dalam review-nya, intinya menurut dia harus ada Standar Operasional Prosedur (SOP) agar drone bisa aman dibuat menyempot disinfektan. Dia membuat SOP tersebut bersama dengan Hadits Baroya, dari perusahaan Metodoro yang bergerak dibidang penyemprotan drone.
Sejumlah SOP tersebut di antaranya :
1. Daerah yang akan dilakukan penyemprotan harus steril dari manusia dan binatang peliharaan.
2. Ketinggian minimum 40 meter atau 10 meter diatas bangunan tertinggi di lokasi.
3. Penyemprotan dalam sekali angkut maksimal 20 liter disinfektan.
4. Area take-off dan landing harus aman dari manusia dan binatang dengan radius 20 meter dari drone.
ADVERTISEMENT
5. Pilot drone harus menggunakan masker dan kacamata pelindung untuk keamanan pengoperasian.
6.Visual observer minimal 2 orang, dengan total 3 orang bersama pilot.
 
Selain itu, sudah banyak kode etik bagi pilot drone yang sudah direview oleh Dega. Seperti batas ketinggian drone maksimal 120 meter, minimal harus lima kilometer dari bandara, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) dan lain sebagainya.”Karena sering mereview ini, saya dikenalnya sebagai aktivis drone Indonesia,” kata Dega.
Arya Dega dalam sebuah kesempatan menjadi trainer drone.
Karena konsistensi-nya menjadi konten kreator dibidang drone ini, saat ini subcriber Dega sudah tembus 38 ribu. Sedangkan follower instagramnya sudah tembus 13,6 ribu orang. Saat ini, pria yang juga dosen lepas di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini juga menjadi brand ambasador tiga perusahaan yakni Joby Inc, Gudsen Moza, dan Syncomicrophones.”Tiga brand ambasador ini saya mengajukan diri, dan diterima,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT