Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Tanpa Lokomotif, Kereta Api di Malang Jalan Sendiri Sampai Alami Anjlok
18 November 2020 19:34 WIB
ADVERTISEMENT
MALANG- Kereta api tanpa lokomotif berjalan sendiri hingga mengalami anjlok di rel Stasiun Malang Kota Lama, Rabu (18/11/2020), sore. Diketahui kereta tersebut dari arah Stasiun Malang Kota Baru.
ADVERTISEMENT
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto tak menyangkal adanya kejadian itu. Ia membenarkan jika telah kereta tersebut anjlok di Stasiun Malang Kota Lama. “Kejadiannya terjadi pada pukul 15.02 WIB. Kejadian ini tidak ada korban jiwa,” ujar Suprapto.
Apa penyebabnya? Suprapto sampai saat ini masih melakukan penyelidikan bersama KAI Daop 8. Sementara, kata Suprapto, hasil penyelidikan adalah waktu kejadian. Ia juga mebginventarisir kerusakan. Selain itu, ada as roda kereta yang anjlok sebanyak 14 buah. Gerbong yang terlibat tabrakan sebanyak 7 buah dan 4 gerbong diketahui anjlok.
Tak hanya itu, Slamet Efendy, seorang saksi mata dari warga Kelurahan Ciptomulyo, mengetahui kejadian ini saat ia berada tepat di seberang rel kereta api.
ADVERTISEMENT
Slamet menceritakan sekitar pukul 15.00, ia sedang bersama cucunya di balkon rumah, sembari melihat jalur kereta api.
Di sana, kata Slamet, melihat ada para pekerja yang sedang memperbaiki penggantian rel kereta api. “Pertama kali lewat di jalur satu ada kereta api penataran jurusan Surabaya-Blitar, dua menit kemudian gerbong tanpa lokomotif berjalan sendiri dari stasiun kota baru,” ujar Slamet.
Slamet menuturkan kereta api tanpa lokomotif itu melaju dengan kecepatan kurang lebih 40 kilometer per jam.
Sekejap, Slamet pun berteriak kepada para pekerja agar menghindari laju kereta. Seketika para pekerja lari terbirit-birit. Akhirnya, kata Slamet, kereta api tanpa lokomotif itu anjlok saat menabrak alat berat yang dipakai untuk perbaikan rel kereta api. “Karena hantaman yang keras, menimbulkan suara yang kencang sekali, dan rumah saya juga bergetar,” terangnya.
ADVERTISEMENT