Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Untuk Baliho, Satu Caleg Bisa Habis Setengah Miliar
11 Maret 2019 13:54 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Baliho dan spanduk dinilai masih sebagai sarana efektif untuk memperkenalkan diri bagi para calon legislatif. Meskipun, harganya tak murah. Salah satu caleg DPR RI dapil Malang Raya Eddy Wahyono hingga saat ini sudah merogoh kocek sekitar Rp 500 miliar untuk alat peraga.
ADVERTISEMENT
Seperti baliho, spanduk, kaos, hingga stiker."Kalau untuk seperti spanduk kaos dan semuanya mungkin kisaran Rp 400 juta hingga Rp 500 juta," terang pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua KONI Kota Malang tersebut.
Ia memperkirakan bahwa terdapat kurang lebih 250-an baliho dan spanduk yang telah ia pesan dan terpasang di titik-titik di seluruh Malang Raya. "Kalau untuk kaos mungkin sekitar 200, dan 100 untuk bendera serta juga alat peraga lain," terangnya.
Sementara itu, ketika disinggung akan ukuran baliho, dirinya mengaku memang memiliki baliho dengan ukuran sebesar 5x10 meter. Namun, menurutnya aturan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) seharusnya diperjelas kembali terkait ukuran yang diperbolehkan, serta titik-titik mana yang boleh dipasang.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebenarnya KPU membuat aturan harus jelas. Padahal masyarakat kan harus diedukasi (terkait pemilihan umum)," terangnya. Ia juga menilai seharusnya KPU menindak semua tanpa terkecuali, bukan sistem tebang pilih pada partai-partai tertentu, baliho betukuran besar tetap diperbolehkan terpasang.
"Kalau semua ditindak ya harus adil, atau sebaiknya tidak perlu aturan seperti itu. Ini sebenarnya kan bertujuan untuk kepentingan nasional," bebernya.
Ia juga menyatakan siap akan membersihkan balihonya setelah masa kampanye habis. "Ya nanti kita bersihkan. Sebenarnya saya kan banyak nitip ke masyarakat (untuk pemasangan spanduk), nanti setelah usai saya persilahkan mengambil daripada dibuang dan tidak terpakai," tandasnya.
Sementara itu, momen politik ini juga menjadi berkah bagi para pengusaha percetakan. Salah satunya yang dirasakan oleh Rachmad Santoso atau Rachmad Jade.”Kalau dibanding 2014, kayaknya lebih ramai tahun ini,” kata owener Jade Indopratama, ini.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, dia tidak menyebut angka yang dia peroleh dari calon legislator. Selain itu, dia juga mendapatkan proyek dari beberapa KPU di Jawa Timur.”Kalau dari KPU beda-beda anggarannya, ada yang seputar 500-700 juta, ada yang 200 juta,” pungkasnya.
Peningkatan pendapatan juga dirasakan pengusaha percetakan yang lain yakni Dadik Utero.”Tapi menurut saya kalau dibandingkan dengan 2014, sudah menurun karena sekarang online sudah jadi rujukan,” katanya.
Dia tidak menyebut pasti pendapatannya.”Kalau yang output fisik puluhan juta, kalau yang strategi ratusan juta, karena saya juga konsultan branding,” imbuhnya. Meski pendapatan dari caleg menggiurkan, tapi dia tetap berhati-hati.”Saya tidak terima hutang, karena pernah tidak terbayar kalau dari caleg,” ucapnya lantas tertawa.
Reporter : Gigih Mazda
ADVERTISEMENT
Editor : Irham Thoriq