Konten dari Pengguna

Ini Dia 3 Film Filsafat Terbaik Sepanjang Masa!

Tutur Literatur
O Captain, My Captain. (Whitman, 1865)
14 Mei 2017 19:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tutur Literatur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini Dia 3 Film Filsafat Terbaik Sepanjang Masa!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Seringkali perenungan mengantarkan kita padapertanyaan-pertanyaan filosofis seperti; “siapa kita sebenarnya?”, “Apa tujuan kita hidup di dunia ini?” Atau “Sudah benarkah pilihan-pilihan yang kita ambil selama ini?”. Walaupun pada akhirnya kita tak menemukan jawaban pasti atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, biasanya pertanyaan-pertanyaan itulah yang kemudian mampu menuntun kita lebih dapat memaknai kehidupan dengan hati yang tenang. Berikut ini adalah daftar film yang cocok untuk dijadikan teman berkontemplasi dalam memahami dan memaknai kehidupan. Apa saja? Mari Simak bersama!
ADVERTISEMENT
1. The Three Of Life
Ini Dia 3 Film Filsafat Terbaik Sepanjang Masa! (1)
zoom-in-whitePerbesar
Dunia terlihat indah di mata Jack ketika masih kecil. Karena ia melihat dunia ini dari mata ibunya yang penuh kasih. Akan tetapi saat usianya bertambah, Jack mendapatkan pendidikan yang berbeda sama sekali dari ayahnya. Semua yang terlihat indah pada mulanya, mulai memudar digantikan oleh kesuraman. Pengalaman Jack pada saat kecil ini terus terbawa sampai ia dewasa. Pelan namun pasti, Jack mulai memahami kehidupan dari sudut pandangnya dan mulai bisa memaafkan ayahnya, untuk kemudian mulai memulai dan mennyusuri jalan hidupnya.
The Tree of Life datang dengan cerita yang sederhana, berupa pertanyaan untuk apa dan apa tujuan kita hidup di muka bumi ini. Dari pertanyaan sederhana itulah, sang sutradara Terrence Malick membawa kita pada proses bumi tercipta, simbolik proses kelahiran hingga pertemuan terakhir manusia di alam barzah. Secara keseluruhan film ini berisi 80% visual dengan narasi minim. Akan tetapi kita akan dimanjakan dengan visualisasi yang detail sekaligus indah. Dari segi isi film sendiri, kita bisa mempelajari banyak hal tanpa harus merasa digurui. Film ini mengajak kita melihat kehidupan dari sebuah potret keluarga. Mengangkat nilai bahwa tanpa keluarga, tidak akan ada sebuah kehidupan.
ADVERTISEMENT
2. Irrational Man
Ini Dia 3 Film Filsafat Terbaik Sepanjang Masa! (2)
zoom-in-whitePerbesar
Film ini bercerita mengenai seorang profesor Filsafat yakni Abe Lucas yang bekerja yang menjalannkan profesinya sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi dengan lokasi terpencil. Setibanya di kampus, ia mulai berhubungan dengan Parker Posey. Meskipun Abe terlihat baik-baik saja, ia sebetulnya sedang terlibat krisis kepribadian dan berada di bawah depresi. Ia mengungkapkan bahwa ia tak lagi bisa menulis, tak lagi bisa bernafas, tak bisa mengingat alasan hidup dan tidak yakin terhadap apa yang dia lakukan saat ini.
Namun, dunia-nya seolah hidup kembali ketika ia berkenalan dengan seorang mahasiswi cantik bernama Jill Pollard. Akan tetapi ia tak mau membawa hubungan mereka ke dalam jenjang yang lebih serius. Cerita dalam film ini lebih menekankan dan menghadapkan kita pada teka-teki tentang moral. Menarik untuk menyaksikan seorang pria yang sedang mengalami krisis karakter, yang akan membawa kamu masuk untuk menelisik lebih dalam kepada hal-hal dilosofis yang ia gunakan.
ADVERTISEMENT
3. Mr. Nobody
Ini Dia 3 Film Filsafat Terbaik Sepanjang Masa! (3)
zoom-in-whitePerbesar
Film ini menceritakan kisah Nemo, seorang lelaki berusia 117 tahun yang juga merupakan manusa tertua terakhir di bumi. Cerita film ini mengambil setting tahun 2092, dimana pada tahun itu sudah banyak penemuan yang dapat membperbaharui sel-sel. Nemo tinggal di masa depan yang cerah dengan berkawankan banyak orang. Suatu hari Mr.Nobody diceritakan tak akan hidup lama lagi, dan seketika itu seluruh dunia mengalihkan seluruh perhatian padanya. Mereka juga penasaran, kenapa ia bisa hidup sampai selama itu, akan tetapi Nemo tidak bisa memberikan jawaban. Ia hanya bisa berkata bahwa ia tak ingat apapun tentang masa lalunya.
Begitu sarat makna dalam memaknai kehidupan. Begitulah kesan orang-orang terhadap film ini. Film berdurasi 2,5 jam ini mengingatkan kita mengenai pilihan-pilihan yang seringkali dihadapkan pada hidup. Setiap pilihan, akan mengantarkan kita pada nasib yang berbeda-beda. Betapa sebuah peristiwa sederhana kadangkala menentukan nasib kita secara keseluruhan, atau ketidaktahuan kita bahwa pertemuan dengan seseorang bisa menjadikan kita pribadi yang berbeda di masa mendatang. Nilai yang ingin disampaikan dalam hidup ini adalah: setiap pilihan memiliki resiko, akan tetapi pilihan adalah sesuatu yang hanya bisa kita ambil salah satunya dan memaknai berbagai dampak serta konsekuensi dari pilihan tersebut.
ADVERTISEMENT