Konten dari Pengguna

Gas Bumi Sebagai Sumber Energi Global: Ragam Jenis dan Penggunaannya

Tio Putra Wendari
Dosen Departemen Kimia Universitas Andalas dan Peneliti Ilmu Material Sebagai Bahan Penyimpan Energi
13 Mei 2024 9:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tio Putra Wendari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kilang Minyak dan Gas Bumi di lepas pantai (Sumber: Gettyimages)
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Minyak dan Gas Bumi di lepas pantai (Sumber: Gettyimages)
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal memiliki peran penting sebagai produsen utama gas bumi di dunia. Dengan cadangan gas bumi yang besar dan beragam, Indonesia secara konsisten menduduki peringkat teratas dalam produksi gas di Asia Tenggara. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi gas bumi di Indonesia mencapai rata-rata sekitar 6.667 juta standar kaku kubik per hari (MMSCFD). Kontribusi produksi besar ini juga menggambarkan pentingnya gas bumi dalam memenuhi kebutuhan energi domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Gas bumi merupakan campuran gas hidrokarbon yang terbentuk secara alami dalam lapisan bumi melalui proses geologi yang kompleks selama jutaan tahun. Gas bumi biasanya ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi dalam cekungan dan reservoir batuan bawah tanah. Komposisinya didominasi oleh metana, tetapi juga mengandung sejumlah kecil senyawa hidrokarbon lainnya, seperti etana, propana, dan butana. Untuk mengekstrak gas bumi, sumur-sumur bor digunakan untuk mengebor ke reservoir gas, di mana tekanan alam memaksa gas untuk naik ke permukaan. Sejumlah daerah di Indonesia dikenal sebagai tempat yang kaya akan cadangan gas bumi, termasuk lepas pantai Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Instalasi pipa gas di fasilitas penerima gas PT Pertamina Gas (Pertagas) di Tambaklorok, Jawa Tengah (Sumber: Gettyimages)
Setelah diekstraksi, gas bumi dapat dimurnikan dan diproses menjadi berbagai produk, termasuk gas cair (LNG), gas terkompresi (CNG), dan gas cair petroleum (LPG). Ketiganya digunakan sebagai sumber energi dalam berbagai aplikasi, mulai dari memasak dan pemanas rumah tangga hingga pembangkit listrik dan transportasi. Mari kita bahas lebih lanjut ketiga jenis gas ini.
ADVERTISEMENT
1. Gas “Liquefied Natural Gas” (LNG)
Gas LNG (Liquefied Natural Gas) terutama terdiri dari metana (CH4), tetapi juga mengandung sejumlah kecil senyawa hidrokarbon lainnya seperti etana (C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10). Proses pembentukannya melibatkan pendinginan gas hingga suhu sangat rendah, menjadikannya dalam bentuk cair. LNG memiliki kepadatan energi yang tinggi, memungkinkan volume yang besar dari gas bumi untuk disimpan dalam bentuk yang relatif kecil. LNG dianggap sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan karena memiliki emisi gas buang yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya. Penyimpanan dan pengangkutan LNG biasanya dilakukan dalam tangki-tangki khusus yang dirancang untuk menjaga suhu rendah dan menghindari kebocoran. LNG sering diangkut dalam kapal tanker khusus yang dilengkapi dengan sistem pendingin.
ADVERTISEMENT
2. Gas “Compressed Natural Gas” (CNG)
Gas CNG (Compressed Natural Gas) adalah gas bumi biasa yang dimampatkan menjadi bentuk yang lebih padat melalui proses pemadatan di tekanan tinggi. Komposisi utamanya adalah metana (CH4), dengan sedikit kandungan senyawa lain. CNG memiliki kepadatan energi yang lebih rendah daripada LNG. Hal ini membuat CNG lebih cocok untuk digunakan sebagai bahan bakar dalam kendaraan bermotor. Seperti LNG, CNG juga dianggap sebagai bahan bakar yang lebih bersih karena menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar konvensional. Penyimpanan dan pengangkutan CNG biasanya dilakukan dalam tabung-tabung bertekanan yang terbuat dari material yang kuat dan tahan tekanan tinggi. Kendaraan yang menggunakan CNG dilengkapi dengan tangki-tangki khusus untuk menyimpan gas bumi dalam bentuk kompresi.
ADVERTISEMENT
3. Gas “Liquefied Petroleum Gas” (LPG)
Kontainer gas minyak cair (LPG) produksi PT. Pertamina (Sumber: Gettyimages)
Gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) terdiri dari campuran propana (C3H8) dan butana (C4H10). Proses pembentukannya terjadi melalui penyulingan minyak bumi atau ekstraksi dari gas bumi. Komposisinya dapat bervariasi tergantung pada proses produksi dan kebutuhan penggunaan. Pada tekanan atmosfer, propana dan butana berada dalam bentuk gas, tetapi dapat diubah menjadi cairan dengan mengaplikasikan tekanan dan pendinginan. Sifat ini memungkinkan LPG disimpan dan diangkut dengan mudah dalam bentuk cair. Secara kimia, propana dan butana bersifat non-toxic dan clean-burning, membuatnya ideal untuk digunakan dalam aplikasi rumah tangga seperti memasak dan pemanas ruangan. Penyimpanan dan pengangkutan LPG biasanya dilakukan dalam tangki-tangki bertekanan atau dalam bentuk tabung-tabung yang diletakkan di tempat-tempat yang aman dan terkendali.
ADVERTISEMENT
Pemahaman yang mendalam tentang perbedaan komposisi dan kegunaan ketiga jenis gas ini penting untuk memaksimalkan manfaatnya secara efisien dalam berbagai sektor. Dengan infrastruktur yang terus berkembang dan dukungan dari pemerintah, Indonesia berpotensi untuk menjadi pemimpin dalam pemanfaatan gas alam yang berkelanjutan untuk masa depan energi yang lebih bersih dan lebih efisien.