Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
13 Mahasiswa PGSD Publikasikan Jurnal Bersamaan, Selesaikan Kuliah Tanpa Sidang
7 September 2023 19:44 WIB
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak tiga belas mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah menyelesaikan studinya melalui publikasi ilmiah tanpa mengikuti sidang. Ketiga belas mahasiswa ini merupakan mahasiswa bimbingan Mukhlasin Amrullah MPdI.
ADVERTISEMENT
“Memang di semester tujuh sudah ada program tugas akhir, dan kami ada opsi tanpa ujian dan tanpa skripsi . Kalau saya memberikan kemerdekaan kepada anak-anak, akhirnya mereka memilih publikasi artikel ilmiah. Topiknya pun saya bebaskan, itu nantinya tentu saya koreksi dari sudut pandang kebaruan penelitiannya” ujar dosen yang juga aktif di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo ini.
Karena itulah, lanjut Mukhlasin, mahasiswanya dibimbing sejak setengah tahun lalu agar artikel bisa dipublikasikan di jurnal Sinta. Ia menerangkan jika mahasiswa yang memilih jalur kelulusan publikasi artikel ilmiah tidak perlu mengikuti sidang akhir.
“Mahasiswa bimbingan saya ini sudah tidak perlu mengikuti sidang karena telah mempublikasikan artikelnya. Namun dengan catatan jurnal tersebut sudah terbit, yaitu dengan diterimanya Letter of Acceptance (LoA) dari penerbit,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dari ketiga belas mahasiswa ini, terdapat sembilan mahasiswa yang memilih penelitian penelitian kualitatif dan empat sisanya memilih research and development. Salah satu mahasiswa bimbingan Mukhlasin yakni Dian Nur Azizah, ia mulai mengerjakan artikel penelitiannya sejak Oktober tahun lalu atau saat ia baru saja menginjak semester tujuh.
“Di PGSD sekarang kita bisa milih, publikasi jurnal di luar atau di Umsida kan. Kalau publikasi di Umsida kita wajib sidang akhir, tapi kalau publikasi di luar yang terindeks Sinta 1-4 kami sudah bebas sidang akhir,” ucapnya.
Dian dan teman-temannya ini adalah angkatan pertama prodi PGSD yang lulus tanpa sidang akhir. Di tahun sebelumnya, mahasiswa yang dibebaskan dari sidang akhir adalah mereka yang mempublikasikan jurnal ilmiahnya di Sinta satu dan dua saja, selebihnya tetap mengikuti sidang akhir. Untuk saat ini regulasi tersebut diganti dengan syarat lulus tanpa sidang adalah bagi mahasiswa yang berhasil mempublikasikan artikel ilmiahnya di Sinta 1-4.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa bimbingan Mukhlasin ini kompak mengerjakan artikel mereka bersama-sama, hingga kisaran April merek mengumpulkan jurnal mereka ke penerbit. Mereka tidak langsung mengumpulkan jurnalnya ke Sinta empat, namun secara bertahap.
“Jadi kan kisaran bulan April sampai Juni kita submit, tapi tidak langsung kita tujukan ke Sinta empat. Kita ke Sinta satu dulu, baru setelah tidak ada jawaban ya kita tarik jurnalnya lalu direvisi, baru diunggah lagi ke Sinta dua, dan seterusnya hingga kita tembusnya di Sinta empat,” sambung Dian.
Kiat Lulus Tanpa Sidang Akhir
Dwi Putri Ayu Lestari, mahasiswa lain yang lulus melalui jalur ini menerangkan kiat agar bisa menyelesaikan tugas akhirnya ini. Konsisten dan optimis dijadikan Dwi sebagai pedomannya.
ADVERTISEMENT
“Kalau sama pak Mukhlasin itu kita bimbingannya selalu bersamaan, seminggu ada dua kali bimbingan. Jadi tiap setelah bimbingan kita harus ada kemajuan, pak Mukhlas selalu minta kita bimbingan bareng agar bisa ngejar waktu juga biar lulusnya tidak telat,” ungkapnya.
Selain itu, jika ada salah satu dari mereka yang mengalami kesulitan dan ketinggalan dengan teman-teman lainnya, mereka saling membantu satu sama lain. Optimisme mahasiswa dalam mengerjakan jurnal juga diterapkan karena revisi yang diterima berbeda-beda.
“Misalkan progres saya ketinggalan, ya mereka ikut membantu saya menyelesaikannya. Pun juga dengan saya yang harus bersemangat agar bisa mengejar progres teman-teman, makanya kita selesainya juga di waktu yang beriringan,” lanjut Dwi.
ADVERTISEMENT
Mereka merasa bersyukur bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu dan tanpa mengerjakan skripsi. Walau saat mengerjakan jurnal mereka harus berpikir agar penelitiannya bisa dimampatkan lebih ringkas daripada skripsi. Regulasi pemerintah terkait penghapusan skripsi juga mereka anggap menguntungkan mahasiswa.
Penulis: Romadhona S.