Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pendampingan Strategi Pengelolaan Keuangan Desa Wisata Dewi Kajii oleh UMY
10 Juni 2024 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari UMY Mengabdi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada hari Ahad (9/6) dilaksanakan kegiatan pengabdian Masyarakat, kerjasama Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) UMY dengan Desa Wisata Kadisoro Nyawiji Dadi Siji yang akrab disebut Dewi Kajii, di kalurahan Gilangharjo, kapanewon Pandak, Bantul, DI Yogyakarta. Tema kegiatan adalah "Strategi Pengelolaan Keuangan Desa Wisata" dengan narasumber Suswanta kaprodi MIP UMY dan Agus Jati Kumara, Ketua Desa Wisata Krebet, Bantul. Peserta Adalah seluruh pengelola Dewi Kajii sebanyak 30 orang. Acara dimulai dengan serangkaian sambutan yang disampaikan oleh Pak Dukuh Kadisoro mewakili Kepala Desa Gilangharjo, Bapak Basuki Pantara; Kwintarto Heru Prabowo selaku tokoh Masyarakat sekaligus Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul; Karman, A.Md sebagai Subkoordinator Kelompok Substansi Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Pariwisata dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul; serta Andriana Wulandari, SE, Ketua Komisi B DPRD DIY yang juga merupakan warga Kadisoro.
Dalam pemaparannya, Suswanta menjelaskan bahwa masalah anggaran atau keuangan desa wisata menjadi masalah penting yang harus dikelola dengan transparan dan akuntabel agar tidak menimbulkan konflik. Belajar dari desa Sekapuk, kecamatan Ujung Pangkah, Gresik yang sebelumnya dikenal sebagai desa miliader, tapi kemudian didemo warga karena pengelolaan keuangan yang tidak transparan dan akuntabel. Selanjutnya, Agus Jati Kumara memaparkan berbagai strategi pengelolaan keuangan yang efektif bagi desa wisata, termasuk pentingnya memahami sumber pendapatan seperti tiket masuk, usaha olahan lokal, dan sewa fasilitas. Ia juga menekankan pentingnya mengatur pengeluaran secara terstruktur, menciptakan transparansi dan akuntabilitas, serta mengembangkan sumber pendanaan alternatif seperti hibah pemerintah, investasi swasta, dan crowdfunding.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Agus Jati Kumara juga menyampaikan pentingnya memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan desa wisata melalui penetapan indikator, analisis berkala, dan penyesuaian strategi. Pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan keterampilan, skema bagi hasil, dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan juga merupakan kunci keberhasilan pengelolaan desa wisata. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi pengelola Dewi Kajii dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal serta menjaga keberlanjutan dan keberhasilan desa wisata. Pasca pelatihan akan dilakukan pendampingan pengelolaan keuangan desa wisata oleh pengelola desa wisata Krebet dan MIP UMY.