Dosen Ilkom UAD Edukasi Deteksi Hoaks kepada Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
31 Juli 2021 12:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan edukasi tentang hoaks kepada masyarakat Dusun Gondanglegi, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan edukasi tentang hoaks kepada masyarakat Dusun Gondanglegi, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan edukasi deteksi hoaks kepada masyarakat Dusun Gondanglegi, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Jumat (16-07-2021). Tim diketuai Rendra Widyatama, S.IP., M.Si., Ph.D., dengan anggota Vani Dias Adiprabowo, S.Sn., M.Sn., dan Fitrinanda An Nur, S.I.Kom., M.A.
ADVERTISEMENT
Tema yang diangkat pada kegiatan ini terkait “Peningkatan Kemampuan Masyarakat Mendeteksi Informasi Hoaks di Media Sosial di Era Pandemi Covid-19”. Kegiatan diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dengan peserta masyarakat Pedukuhan Gondanglegi yang aktif dan bergabung di grup WhatsApp Gondanglegi Bersatu. Dalam kegiatan ini turut hadir Teguh Supranto Kepala Dukuh Gondanglegi.
Teguh mengatakan, kegiatan PPM ini sangat bermanfaat bagi warga. “Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak Ibu dari UAD dan masyarakat Gondanglegi. Kami berharap kegiatan ini menambah wawasan dan mengedukasi masyarakat terkait informasi hoaks, khususnya di era pandemi Covid-19 saat ini.”
Sementara Rendra Widyataman menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan dari pencermatan tim atas maraknya informasi hoaks di grup WhatsApp, termasuk di grup Gondanglegi Bersatu. Banyak masyarakat yang masih menerima mentah-mentah informasi yang dibagikan tanpa menelusuri kebenarannya.
ADVERTISEMENT
“Grup WhatsApp menjadi salah satu media yang berperan menyebarkan informasi hoaks. Saat ini hoaks sangat bervariasi. Dampak hoaks sangat besar, bisa memicu keributan dan menimbulkan kematian. Pada edukasi kali ini kami menjelaskan mengenai informasi hoaks dan kasus-kasus hoaks,” ujarnya.
Pada kegiatan PPM ini terdapat tiga pembicara, di antaranya Vani Dias yang menyampaikan tentang karakter media sosial dan penggunaan secara bijak. Pokok pembahasannya berkaitan dengan karakter media sosial beserta dampak dan fungsinya serta sikap bijak dalam bermedia sosial.
Materi kedua disampaikan Fitrinanda tentang etika bermedia sosial. “Etika dalam bermedia sosial sangat penting. Alasannya karena manusia tidak hanya hidup di dunia nyata tetapi juga ‘dunia baru’, yaitu realitas virtual yang bebas. Data dari Hootsuite (we are social) menyebutkan pengguna internet di Indonesia sangat tinggi karena mudahnya akses internet,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Rendra Widyatama sebagai pemateri ketiga menjelaskan tentang cara mengidentifikasi informasi hoaks. Menurutnya terdapat beberapa cara untuk mengetahui informasi hoaks, salah satunya dengan melihat dan melacak alamat dari situs tersebut melalui berbagai platform yang sudah tersedia. Konten hoaks dapat dilaporkan melalui media sosial atau platform seperti Facebook (Jabar Saber Hoaks) dan Instagram. Bisa juga melalui nomor WhatsApp aduan konten Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Penyerahan dana bantuan dari tim PPM Program Studi Ilmu Komunikasi UAD yang diterima Kepala Dukuh Gondanglegi (Foto: Istimewa)
Selain edukasi tentang informasi hoaks, Tim PPM Program Studi Ilmu Komunikasi UAD juga memberikan dana bantuan sebesar satu juta rupiah untuk Pedukuhan Gondanglegi yang diserahkan langsung kepada kepala dukuh. Kegiatan diakhiri dengan berfoto secara virtual bersama dengan para peserta PPM Pedukuhan Gondanglegi. (doc/ard)