Konten dari Pengguna

Sekolah Lapangan Teknologi Pertanian untuk Tingkatkan Kapasitas Masyarakat

NEWS UAD
Informasi terkini Universitas Ahmad Dahlan
1 Oktober 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NEWS UAD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sekolah Lapangan Teknologi Pertanian oleh Tim PPKO HIMAFI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Eka Marcella)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Lapangan Teknologi Pertanian oleh Tim PPKO HIMAFI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Eka Marcella)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Sekolah Lapangan Teknologi Pertanian pada 29 September 2024, sebuah kegiatan edukasi bagi masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan teknologi dalam pertanian modern. Acara ini dihadiri oleh Arsyad Cahya Subrata, S.T., M.T., yang menjadi narasumber dan membahas tentang penggunaan solar dome dryer (SDD) sebagai salah satu inovasi di bidang teknologi pertanian.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi tersebut, Arsyad menguraikan fitur dan manfaat dari SDD, sebuah alat pengering hasil bumi yang menggunakan tenaga surya. Salah satu fitur unggulan dari SDD adalah smart hybrid. Teknologi ini memungkinkan pengeringan yang efisien dengan tambahan pemanasan saat suhu ekstrem, serta menggunakan kipas untuk memecah kelembapan udara. Selain itu, teknologi ini dilengkapi dengan prediksi biaya operasional listrik yang diperlukan, sehingga pengguna dapat memperkirakan efisiensi penggunaan energi.
SDD dirancang dengan tujuan utama mendukung proses pengeringan hasil bumi secara bersih, ramah lingkungan, serta efisien. Selain untuk pengeringan, alat ini juga bisa difungsikan sebagai media penyimpanan bahan baku hasil bumi, menjaga kebersihan dan kualitas produk yang diolah. Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk lokal yang dihasilkan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Arsyad menjelaskan tentang komponen utama dari SDD, termasuk kubah yang terbuat dari polycarbonate untuk menangkap panas secara maksimal, tray food-grade mesh 80/100 yang aman digunakan, serta kipas pemecah kelembapan untuk mengatur sirkulasi udara. Alat ini juga dilengkapi dengan teknologi monitoring berbasis sensor, Wi-Fi, dan human interface, yang memungkinkan kontrol otomatis dalam proses pengeringan.
Proses pemeliharaan SDD menjadi bagian penting yang dijelaskan dalam sesi tersebut. Untuk menjaga kualitas alat dan hasil pengeringan, komponen seperti polycarbonate, tray, panel surya, dan kipas pemecah kelembapan harus dibersihkan secara berkala. Perawatan yang tepat dapat memperpanjang umur alat hingga 5–10 tahun, serta memastikan kualitas bahan baku yang dihasilkan tetap optimal.
Melalui teknologi ini, kualitas pengeringan bahan baku hasil bumi dapat ditingkatkan secara signifikan, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan perekonomian lokal. Dengan memanfaatkan SDD, masyarakat dapat menghasilkan produk pertanian yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan, menjadikan komoditas tersebut sebagai unggulan daerah.
ADVERTISEMENT
Ketua pelaksana acara, Edy Fitriyanto, berharap kegiatan Sekolah Lapangan Teknologi Pertanian ini dapat memberikan wawasan baru kepada masyarakat terkait penggunaan teknologi modern dalam pengolahan hasil bumi khususnya vanili, serta membuka peluang untuk peningkatan ekonomi berbasis pertanian di wilayah setempat. (eka)