Konten Media Partner

Bayi Meninggal Usai Disuntik Bidan Desa, Orang Tua di Ogan Ilir Lapor Polisi

30 Agustus 2023 18:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga bayi yang meninggal usai disuntik bidan desa saat melapor ke Polres Ogan Ilir. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga bayi yang meninggal usai disuntik bidan desa saat melapor ke Polres Ogan Ilir. (ist)
ADVERTISEMENT
Seorang ibu bernama Asiah (28 tahun), melaporkan dugaan malapraktik ke Polres Ogan Ilir, Sumsel, yang diduga dilakukan oleh bidan desa hingga menyebabkan bayi yang baru dilahirkan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Didampingi suaminya, Asiah yang tercatat sebagai warga Dusun I, Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, ini mengaku bayi tersebut baru berusia 3 hari, sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Kejadiannya pertengahan Agustus 2023, saya baru melahirkan anak ke empat kami," katanya, Rabu, 30 Agustus 2023.
Proses bersalin ia dibantu oleh bidan tradisional setempat, dan berjalan lancar secara normal. Kondisi bayi laki-laki yang diberi nama Muhammad Agustus itu pun sehat.
"Setelah sehari melahirkan saya didatangi bidan desa yang mengaku ingin mengecek kondisi kesehatan anak saya," katanya.
Asiah bilang, bidan tersebut datang sendiri ke rumahnya tanpa ada yang menghubungi. Tapi karena awalnya merasa niat bidan itu baik, keluarga pun tidak curiga.
"Kami tidak ada yang mengundang bidan itu datang, karena kondisi bayi saya baik-baik saja pada saat itu," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, bidan tersebut lalu mengatakan akan mengambil sampel dari tubuh bayinya, tanpa dijelaskan sampel apa yang dimaksud.
"Lalu tumit kaki anak saya disuntik dua kali, karena yang pertama tidak kena," katanya.
Setelah itu, kondisi bayinya normal dan tidak ada gejala apa pun. Akan tetapi pada keesokan harinya, putranya itu mengalami demam panas dan dibawa ke Puskesmas Tanjung Raja.
"Dari Puskesmas Tanjung Raja lalu dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tapi akhirnya meninggal dunia," katanya.
Setelah kejadian itu, keluarga sudah meminta pertanggungjawaban bidan desa tersebut. Namun jawaban yang mereka terima dianggap mengecewakan.
"Bidan itu menyebut ada yang salah dalam makanan anak saya. Padahal baru umur dua hari dan cuma minum ASI," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, pihak keluarga masih mencoba bersabar sembari menunggu itikad baik dari bidan tersebut. Namun, tak kunjung ada jawaban.
"Karena hal itu saya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi, dan berharap ada keadilan. Kami tidak terima anak kami disuntik hingga meninggal," katanya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Ogan Ilir, Iptu Abdul Haris, mengatakan petugas sudah menerima laporan dugaan malapraktik hingga menyebabkan bayi meninggal dunia tersebut.
"Laporan sudah diterima, petugas saat ini masih melakukan penyelidikan," katanya.