Konten Media Partner

BKSDA Sebut Petani di Sumsel Tewas Diserang oleh Harimau

17 November 2019 19:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi harimau Sumatera (foto: commons wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi harimau Sumatera (foto: commons wikipedia)
ADVERTISEMENT
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, melakukan pengecekan ke lokasi tempat dimana Kuswanto (57 tahun), seorang petani kopi tewas diduga akibat serangan macan tutul. Hasilnya, BKSDA memastikan hewan buas yang menyerang korban merupakan seekor harimau.
ADVERTISEMENT
Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan kepastian tersebut berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan tim BKSDA ke lokasi di Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, serta mendengarkan keterangan sejumlah saksi yang saat itu diketahui bersama dengan korban.
"Keterangan saksi mata menyebutkan hewan itu dominan berwarna putih dan bercorak kuning hitam pada bagian bahunya. Dengan ciri-ciri itu artinya hampir dipastikan itu adalah Harimau Sumatera. Bukan macan tutul atau macan dahan," katanya, Minggu (17/11).
Genman mengatakan, hal diperkuat juga dengan lokasi penyerangan hewan buas tersebut terjadi. Sebab, diketahui peristiwa itu bermula saat korban bersama rekannya Dedi (32 tahun), menebang pohon di area kebun kopi miliknya sekitar pukul 09.00 WIB. Kebun tersebut berjarak sekitar 7 kilometer dari pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
"Jadi dari analisa lokasi, jarak pemukiman dengan kawasan hutan lindung sendiri berkisar 600 meter. Sehingga apabila kebun berjarak 7 kilometer maka dimungkinkan posisi kebun itu sebenarnya berada di dalam kawasan hutan lindung yang memang menjadi habitat harimau Sumatera," katanya.
Atas peristiwa ini, BKSDA mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di kebun untuk beberapa waktu ke depan. Kemudian, dapat melaporkan ke petugas BKSDA apabila terdapat perjumpaan dengan jejak atau melihat harimau.
"Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pemangku kawasan untuk pemasangan kamera trap dan pendampingan serta sosialisasi kepada masyarakat penyangga kawasan hutan lindung," katanya. (jrs)