Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Antisipasi tidak ada korban jiwa lagi akibat terkaman harimau di hutan lindung Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan akan memasang tanda peringatan pada lokasi-lokasi kemunculan harimau.
ADVERTISEMENT
Tanda peringatan dipasang pada beberapa lokasi pintu keluar masuknya harimau atau jejak harimau yang terdeteksi. Tanda peringatan berupa papan informasi dan spanduk untukbmenjauhi kawasan tersebut.
Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan harimau dan manusia sama-sama penting untuk dilindungi. Konteks permasalahan di Sumsel yang terjadi belakangan ini harus menyesuaikan ruang harimau, jangan sampai mempersempit dan merusak habitat harimau.
Apalagi satu bulan terakhir 6 serangan Harimau terhadap manusia terjadi di Sumsel, 3 diantaranya tewas. Hal ini tidak hanya menjadi ancaman namun juga peringatan bahwa warga agar berhati-hati saat melakukan aktifitas di sekitar habitat Harimau.
"Tiga korban jiwa satu bulan terakhir ini, para korban berada di dalam habitat harimau dan bukan warga sekitar hutan lindung, mereka merupakan warga pendatang yang tidak memahami wilayah jelajah harimau di hutan lindung," katanya.
ADVERTISEMENT
Warga sekitar hutan lindung di Sumsel masih memelihara kearifan lokal yang menjaga batasan-batasan dalam berbertani dan atau berkebun dengan tidak menerabas hutan lindung, sebab warga sudah mengetahui keberadaan harimau serta satwa liar lainnya.
Sementara berdasarkan data konflik yang diolah dari waktu, lokasi dan laporan masyarakat terkait kemunculan serta serangan harimau satu bulan terkakhir, BKSDA memungkinkan ada empat individu harimau berbeda yang teridentifikasi.
Sementara itu dalam data terakhir BKSDA tahun 2015 jumlah Harimau Sumatera di Sumsel teridentifikasi berjumlah 15 ekor yang tersebar di beberapa daerah Sumsel. (eno)