BPBD Sumsel Kenalkan SPAB kepada Pelajar SMA Empat Lawang

Para pelajar SMA 1 Empat Lawang ketika mengikuti KIE Rawan Bencana dalam rangka Sosialisasi SPAB, Foto : Dok BPBD Sumsel

BPBD Sumsel menggelar sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana dalam rangka Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMA Negeri 1 Kabupaten Empat Lawang. Kegiatan ini dihadiri Pj. Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin, AP, MM beserta Jajaran, kegiatan ini berlangsung selama satu hari penuh yang bertujuan untuk membangun budaya siaga bencana di kalangan siswa dan guru, serta meningkatkan ketahanan sekolah dalam menghadapi berbagai jenis bencana. Dalam sosialisasi ini, peserta diperkenalkan pada kebijakan pemerintah terkait penerapan program SPAB serta strategi implementasi pendidikan aman bencana di sekolah. “Dengan memasukkan materi Pendidikan Penanggulangan Bencana (PBP) dalam kurikulum sekolah, kita berharap siswa dapat lebih memahami risiko bencana yang mungkin terjadi di lingkungan mereka, serta mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” ujar Plh. Kalaksa BPBD Sumsel, Aksoni, S.E, M.M Melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Ferri Yanuar, SKM, M.Kes, Selasa (22/10/2024). Dalam kegiatan Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMA Negeri 1 Kabupaten Empat Lawang pada 17 Oktober 2024, para peserta mendapatkan pemaparan mengenai 4 materi yang penting. Pertama, kebijakan pemerintah dalam penerapan program SPAB, yang berfokus pada keselamatan dan kesiapsiagaan di lingkungan sekolah. Kedua, strategi implementasi pendidikan aman bencana, di mana sekolah diharapkan dapat menjadi tempat yang aman bagi seluruh warga sekolah dalam menghadapi ancaman bencana. ketiga, Prosedur tetap Kedaruratan Sekolah tentang tindakan yang harus diambil sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana Keempat, Wilayah Rawan Bencana Di Provinsi Sumsel yang harus diketahui siswa agar dapat meminimalisir dari resiko Bencana "Kita berkomitmen dalam mendukung pelaksanaan program SPAB ini sebagai langkah penting untuk membentuk masyarakat yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana," ungkapnya.