Konten Media Partner

Dampak Blackot Listrik, Pemilik Ikan Hias di Sumsel Rugi Puluhan Juta

6 Juni 2024 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan ikan Arwana yang mati karena dampak blackout listrik di Palembang, Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan ikan Arwana yang mati karena dampak blackout listrik di Palembang, Foto : Ist
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Viral video puluhan ikan Arwana milik seorang warga di Palembang, Sumsel mati. Matinya ikan hias yang memiliki harga jual yang mahal ini diduga akibat dari dampak blackout listrik karena gangguan transmisi SUTT 275 KV Linggau-Lahat pada 4-5 Juni 2024. Dalam video yang diterima Urban Id terlihat pemilik ikan Arwana mengaku merugi hingga ratusan juta karena dampak pemadaman listrik. "Rugi ratusan juta akibat PLN (listrik) mati di Palembang puluhan ikan arwana mati," tulis narasi dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
Puluhan ikan Koi di Ogan Komering Ilir mati karena dampak blackout listrik, Foto : Ist
Tak hanya itu, pemilik ikan Koi yang berasal dari Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sudiyanto juga mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena ratusan ekor ikai Koi peliharaannya mati.  "Kalau misal dihitung satu ekor ikan Koi seharga Rp500.000, jadi untuk 100 ekor kerugian saya bisa sekitar Rp50.000.000. Gimana tidak sedih dan rasa panik campur aduk karena ikan-ikan ini sudah lama dipelihara," kata Mantan Kepala Disnakertrans OKI, Kamis 6 Juni 2024. Menurutnya kejadian seperti ini sangat merugikan pelanggan PLN, lantaran peliharaannya dan beberapa alat elektronik juga rusak. "PLN harusnya memberitahu melalui WhatsApp secara resmi, jadi pelanggan biar melakukan antisipasi," ungkapnya. Ia mengharapkan, agar pihak PLN dapat mendata pelanggan yang terdampak dan akan memberikan asuransi kerusakan-kerusakan yang diderita masyarakat. "Kalau bisa kami yang mengalami kerugian ini dapat kompensasi dari PLN, karena ini murni kesalahan dari mereka. Bukan bencana alam," tutupnya.
ADVERTISEMENT