Dinas Pendidikan Sumsel Usut Kasus Kematian Siswa SMA Taruna Indonesia

Konten Media Partner
14 Juli 2019 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMA Taruna Indoensia di Palembang (Dok. Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
SMA Taruna Indoensia di Palembang (Dok. Urban Id)
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan Sumatera Selatan mengirimkan tim investigasi guna mengusut kasus meninggalnya Delwin Berli Juliandro (14 tahun), salah satu siswa baru saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS) di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia, Palembang.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo mengatakan, tim tersebut akan bertugas menyelidiki sistem MOS yang dilakukan oleh panitia di SMA . Mencari apakah ada unsur kelalaian maupun kesengajaan yang menyebabkan kematian korban dalam kegiatan MOS.
“Apakah hal ini kesalahan tindakan atau suatu kejadian di luar keinginan panitia, yang akan menjadi rujukan untuk langkah kami selanjutnya. Padahal sebelumnya saya wanti-wanti agar MOS bebas dari kekerasan fisik maupun mental,” katanya, Minggu (14/7).
Widodo bilang, berdasarkan laporan awal pihak yayasan saat mendirikan sekolah tersebut pada 2005, SMA Taruna Indonesia Palembang mengadopsi sistem yang diterapkan pada SMA Taruna Nusantara. Pelibatan pihak manapun, termasuk pihak TNI dalam pembentukan karakter siswa.
“Sepanjang semua kegiatannya terkait. Dengan tidak berlebihan, apalagi menyimpang dari tujuan sekolah yaitu mendidik. Kurikulum mereka pun sama, kurikulum nasional hanya berbeda di pembentukan karakternya saja,” katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Widodo berharap kasus seperti itu menjadi yang terakhir dalam dunia pendidikan di Sumatera Selatan. Sebab, kegiatan masa orientasi ditujukan secara penuh kesadaran untuk membuat siswa baru merasa nyaman, diterima, dan mendidik agat lebih mengenal lingkungan sekolah di tingkatan yang lebih tinggi.
“Tidak ada lagi tindakan yang mengakibatkan kejadian seperti itu yang bisa jadi alasan pembenaran. Proses hukumnya, ada tidaknya tindak pidana pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan," katanya. (jrs)