Jalan di Sumsel Diprioritaskan Pakai Aspal Karet Lokal

Konten Media Partner
27 Oktober 2020 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan jalan menggunakan aspal karet di Sumatera Selatan. (Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan menggunakan aspal karet di Sumatera Selatan. (Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung penggunaan aspal karet hasil perkebunan rakyat, untuk pembangunan jalan. Selain itu, akan ada regulasi penggunaan aspal karet oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi.
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, pihaknya mendukung program aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi yang telah dilakukan di Musi Banyuasin. Apalagi, hal itu dapat mendongkrak harga karet rakyat.
Di Sumsel ada 1,3 juta hektar perkebunan karet dengan produksi mencapai 978.611 ton karet kering. Pada satu ton campuran aspal panas dapat dimanfaatkan kurang lebih sebanyak 60 kilogram karet atau sekitar 7 persen.
Meski hanya 7 persen, namun hal ini menjadi alternatif dan membuka peluang bagi petani agar tidak bergantung pada harga internasional, dan harganya tidak berubah atau harga tetap.
"Semua harus sinergi, termasuk kabupaten dan kota lainnya di Sumsel agar jalan di Sumsel menggunakan aspal karet sehingga dapat mendongkrak harga karet petani," katanya.
ADVERTISEMENT
Terobosan ini harus besinergi dengan Pemkab dan Pemkot yang ada di Sumsel dengan mengajak Bupati dan Wali Kota lainnya untuk menggunakannya.
Bupati Muba, H Dodi Reza Alex mengatakan, inovasi pengolahan aspal tersebut sudah dilakukan sejak dua tahun belakangan. Pengolahan yang selama ini ada di Bogor dan Lampung dipindahkan ke Muba.
Muba memiliki 300 ribu hektar lahan perkebunan karet dan program ini memiliki keuntungan berbagai aspek ekonomi masyarakat, sebab bahan baku diambil dari petani langsung dan harga karet juga akan semakin baik.
"Walaupun harganya mahal tapi umur jalan menggunakan aspal karet dua kali lipat lebih awet. Kedap air. Tingkat kelenturannya bagus untuk daerah rawa seperti di Sumsel. Dari sisi bisnis pun demikian. Para pengembang mendapatkan harga kepastian dan bahan baku melimpah," katanya. (eno)
ADVERTISEMENT