Konten Media Partner

Jembatan Ampera Jadi Spot Favorit Anak Muda Palembang Cari Cuan Lewat TikTok

5 November 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para anak muda di Palembang saat sedang mencari cuan lewat TikTok dengan background Jembatan Ampera, Foto : Abdullah Toriq/Urbanid
zoom-in-whitePerbesar
Para anak muda di Palembang saat sedang mencari cuan lewat TikTok dengan background Jembatan Ampera, Foto : Abdullah Toriq/Urbanid
ADVERTISEMENT
Suara musik terdengar merdu di atas Jembatan Ampera, diselingi lampu-lampu kota yang berkelip dan suasana malam yang sejuk. Jembatan ikonik di Palembang, Sumsel itu tidak lagi hanya menjadi penghubung antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir, tetapi juga berubah menjadi panggung virtual bagi para pengamen daring.
ADVERTISEMENT
Anak-anak muda, bahkan beberapa orang dari luar kota, hadir untuk melakukan siaran langsung di TikTok demi mencari penghasilan tambahan.
Seperti malam, Senin 4 November 2024 saat Urban Id, terlihat deretan pengamen online terlihat berbaris di atas Jembatan Ampera sejak pukul 19.30 WIB. Mereka bersiap dengan alat sederhana seperti ponsel, tripod, hingga mikrofon, dan bahkan standing lighting yang memberi kesan panggung kecil di atas jembatan sepanjang 1,1 kilometer tersebut. Kehadiran mereka tidak sekadar mencari cuan, tetapi juga ingin memperkenalkan keindahan Kota Palembang, khususnya Jembatan Ampera, kepada para penonton daring.
Pengamen Daring: Cara Baru Mengenalkan Palembang
Salah satu pengamen daring, Ibrahim Zahir (34), mengaku baru saja memulai kegiatan ini selama dua minggu terakhir. Dalam kesehariannya, Ibrahim bekerja di tempat penggilingan ikan. Namun, sejak ia mengetahui peluang meraup penghasilan melalui siaran langsung di TikTok, ia mulai tertarik untuk bernyanyi secara daring di atas Jembatan Ampera.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin memperkenalkan Jembatan Ampera dan Kota Palembang kepada orang luar," ujarnya.
"Saya live dari pukul 20.00 sampai 23.30 WIB, dengan pemandangan Ampera di belakang, supaya penonton juga bisa melihat indahnya jembatan ini," tambahnya sambil tersenyum.
Ibrahim mengakui, pendapatannya dari live TikTok cukup membantu untuk membeli keperluan seperti kuota internet dan peralatan siaran. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan hingga 1.000 koin TikTok dari penonton yang mengapresiasi nyanyiannya.
"Koin itu kalau dikonversi bisa jadi uang. Rumayan untuk tambahan sehari-hari," kata warga Plaju ini.
Suasana Jembatan Ampera pada malam hari diramaikan anak muda yang sedang mencari cuan lewat TikTok, Foto : Abdullah Toriq/Urban Id
Dari Penonton Kopi Hingga Panggung Virtual
Lain lagi cerita Alaikal Wikaya, atau Ley, yang sudah berpengalaman dalam dunia live streaming. Sebelumnya, ia sering tampil di berbagai kafe di Palembang dan pernah menjadi musisi jalanan.
ADVERTISEMENT
Enam bulan lalu, ia mencoba siaran langsung di berbagai tempat ikonik, mulai dari Stadion Jakabaring, Taman Kambang Iwak, hingga Benteng Kuto Besak (BKB). Baru beberapa bulan terakhir ia memilih Jembatan Ampera sebagai tempatnya tampil.
"Saya ingin mengenalkan jembatan ini sekaligus menghidupkan suasananya. Sekarang Ampera lebih aman, beda dari dulu yang sering ada pemalakan. Jadi, harapannya orang-orang nggak takut lagi buat main ke sini malam-malam," ungkap Ley, yang sibuk memenuhi permintaan lagu dari para penontonnya.
Dengan jumlah pengikut TikTok yang mencapai 3.000, Ley bisa menarik hingga 10.000 penonton dalam satu kali siaran, menghasilkan pendapatan hingga Rp200 ribu per malam. Jika ia konsisten, dalam sebulan penghasilannya bisa mencapai Rp6 juta, melampaui Upah Minimum Kota (UMK) Palembang yang berada di angka Rp3,6 juta.
ADVERTISEMENT
"Cuan lumayan ya, asal konsisten aja," ujarnya.
Mengisi Waktu Luang, Mengais Rezeki di Dunia Digital
Tak hanya Ley dan Ibrahim, Baim, seorang pekerja swasta yang juga seorang pengemudi ojek online, turut bergabung dalam tren mengamen online ini. Bersama rekannya, Baim yang mengenakan pakaian sederhana terlihat antusias bernyanyi lagu-lagu dangdut. Meski bukan penyanyi profesional, ia tetap semangat menghibur penonton daringnya di TikTok.
"Daripada nongkrong nggak jelas, mending di sini. Siang kerja narik penumpang, malam live di TikTok. Jadi lebih bermanfaat,” ujar Baim, yang dalam dua minggu bisa mengumpulkan hingga Rp100 ribu per malam.
Penghasilan itu ia bagi dengan temannya, yang menjadi partner live-nya.
Menurut Baim, meski hanya penghasilan tambahan, uang dari live TikTok sudah cukup untuk membeli keperluan sehari-hari. Ia berharap bisa terus konsisten di dunia ini, karena jumlah pengikutnya yang terus bertambah menjadi motivasi tersendiri baginya.
ADVERTISEMENT
Ampera: Dari Ikon Kota Menjadi Tempat Berkreasi Anak Muda
Kini, Jembatan Ampera bukan hanya ikon Palembang, tetapi juga menjadi tempat berkumpul dan berkreasi bagi anak muda. Dengan beragam alat seperti mikrofon, tripod, dan ponsel, mereka hadir membawa bakat musik dan berinteraksi dengan penonton daring dari berbagai kota di Indonesia, bahkan mancanegara.
Meski terkadang harus menahan komentar negatif dari penonton atau berhadapan dengan tantangan cuaca, para pengamen online di Jembatan Ampera ini tetap semangat. Mereka tak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan ikon kota mereka kepada dunia. Berkat semangat kreatif ini, Ampera menjadi saksi dari transformasi anak muda Palembang, yang mampu memanfaatkan media sosial untuk berbagi bakat, sekaligus mengais rezeki dengan cara yang tak terduga.
ADVERTISEMENT