Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Keluarga Pemotor yang Dianiaya Oknum Polisi di Prabumulih Bantah Berdamai
14 Januari 2025 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus penganiayaan terhadap Jauhari pemotor yang mengalami patah hidung akibat tendangan seorang oknum polisi Polres Prabumulih , Iptu M Yunus, masih terus berlanjut.
Kini ada bantahan datang dari Rini Ulandari, yang mengaku sebagai anak Jauhari, bahwa keluarganya telah berdamai dengan pelaku.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @rini_ulandari94, Rini menegaskan bahwa belum ada perdamaian resmi antara keluarganya dan Iptu M Yunus.
"Kami belum berdamai, karena sekarang ayah kami masih dalam pemantauan medis," tulis Rini, Selasa 14 Januari 2025.
Rini menyatakan bahwa upaya perdamaian yang dilakukan oleh pihak Polres Prabumulih pada Senin 13 Januari 2025, diduga hanya untuk menggiring opini publik agar kasus ini tidak mencoreng citra institusi kepolisian.
"Semua dilakukan pihak kepolisian untuk menggiring opini publik supaya beritanya tidak tersebar luas dan mencemarkan nama baik kepolisian. Padahal di video itu sudah jelas polisi tersebut melakukan penganiayaan terhadap bapak Jauhari," tegasnya.
Saat ini, Jauhari telah menjalani operasi pada bagian hidung yang patah akibat penganiayaan tersebut. Rini mengungkapkan rasa syukur bahwa operasi berjalan lancar.
Sementara itu, Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo, menyebutkan bahwa upaya perdamaian melibatkan kedua belah pihak. Namun, fokus utama saat ini adalah pada penyembuhan korban dan pelaku, yang juga mengalami cedera akibat kecelakaan lalu lintas.
"Iptu Yunus dirawat di Rumah Sakit Hermina Palembang untuk operasi pada pergelangan tangan kanan dan dua bagian tulang rusuk kiri yang patah. Pak Jauhari telah selesai menjalani operasi pada hidungnya akibat retak," jelas Endro.
Sebelumnya, Waka Polres Prabumulih, Kompol Eryadi Yuswanto, menyebut bahwa perdamaian telah tercapai dalam pertemuan yang dihadiri oleh keluarga kedua belah pihak, tokoh masyarakat, dan pejabat kepolisian.
"Alhamdulillah, kedua belah pihak sudah bertemu dan sepakat untuk berdamai. Penyelesaian ini akan dilanjutkan sesuai dengan hukum adat di daerah Alai," kata dia.
ADVERTISEMENT