Konten Media Partner

Kesaksian Pegawai Kafe saat Penganiayaan Koas di Palembang

13 Desember 2024 12:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi kejadian penganiayaan Koas di Palembang. Foto : Abdullah Toriq/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi kejadian penganiayaan Koas di Palembang. Foto : Abdullah Toriq/Urban Id
ADVERTISEMENT
Seorang dokter muda (Koas) bernama Lutfi mengalami penganiayaan oleh seorang pria yang diduga merupakan orang tua dari seorang junior korban di salah satu Kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Rabu 11 Desember 2024 malam. Dari kesaksian pegawai Kafe jika kejadian penganiayaan Koas terjadi sekitar pukul 17.05 WIB hingga 19.00 WIB dan sempat memicu kericuhan di lokasi tersebut. Menurut keterangan pegawai Kafe jika penganiayaan bermula ketika korban, yang masih mengenakan seragam dokter Koas, duduk bersama dua temannya. Mereka mulai terlibat percakapan dengan seorang perempuan yang diduga merupakan ibu dari pelaku. "Obrolan antara ibu pelaku dan korban semakin memanas, dan ketegangan mulai terjadi. Pada saat itu, perempuan teman korban mencoba untuk memberi penjelasan, namun pelaku yang mengenakan baju merah menanggapi dengan emosi, mengatakan, 'Kau dak usah melok-melok' (kamu tidak usah ikut campur) dengan nada tinggi, "kata dia, Jumat 13 Desember 2024. Dirinya mengaku keadaan semakin memanas, dan korban yang bersama dua temannya mencoba untuk mengajak pelaku berdamai. Namun, pertemuan yang telah dijanjikan sebelumnya tidak berjalan dengan baik. Pemukulan terjadi tiga kali berturut-turut di bagian kepala korban. "Pemukulan tiga kali oleh pelaku di bagian kepala korban, " kata dia. Selanjutnya, dia menyebutkan video penganiayaan yang viral di media sosial diketahui diambil oleh teman korban yang berada di lokasi. Dalam video berdurasi 12 detik tersebut, terlihat korban dianiaya oleh pelaku, yang langsung dihentikan oleh beberapa orang di sekitar tempat kejadian. "Video yang viral itu diambil oleh teman korban saat kejadian, " kata dia. Bahkan seusai kejadian penganiayaan, sebanyak dua kali petugas kepolisian datang ke lokasi. Mulai dari Jatanras Polresta Palembang turut meminta rekaman CCTV. "Sudah dua kali polisi mendatangi lokasi dan meminta rekaman CCTV, " kata dia.
ADVERTISEMENT