Musi Banyuasin Bangun Pabrik Aspal Karet Berbasis Lateks

Konten Media Partner
3 Agustus 2019 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Musi Banyuasin saat mengunjungi Pusat Penelitian Karet di Bogor (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Musi Banyuasin saat mengunjungi Pusat Penelitian Karet di Bogor (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bakal mendirikan pabrik pengolahan aspal berbasis lateks atau getah kental pravulkanisasi. Kepastian pembangunan pabrik tersebut telah tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama dengan Pusat Penelitian Karet dan PT Jaya Trade Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi ini juga bagian upaya untuk meningkatkan harga karet di kalangan petani," kata Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin, Sabtu (3/8).
Selain itu, juga sebagai upaya untuk menggencarkan kelanjutan inovasi pembangunan jalan aspal karet. Pemerintah daerah sudah menganggarkan dana untuk melanjutkan pembangunan jalan aspal karet di beberapa wilayah di Musi Banyuasin.
"Nah, dengan adanya pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi ini akan menjadi lebih mudah realisasi pembangunan jalan aspal karet nantinya," katanya.
Dodi bilang, tercatat ada sekitar 337 ribu hektar lahan perkebunan karet di Musi Banyuasin, dimana 90 persen merupakan milik petani rakyat. "Kalau ini sudah berjalan, bayangkan saja akan ada ratusan ton karet petani yang terserap, dan tidak hanya karet dari Musi Banyuasin tetapi karet petani rakyat dari daerah lain," katanya.
ADVERTISEMENT
Dodi menambahkan, target pembangunan pabrik pengolahan aspal karet ini ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan kedepan dan di awal tahun 2020 sudah operasional. Untuk alat operasional nantinya akan di support pihak Pusat Penelitian Karet.
"Sambil menunggu operasional berjalan Pusat Penelitian Karet juga akan melatih petani karet di Musi Banyuasin," katanya.
Direktur Pusat Penelitian Karet, M Supriyadi mengatakan, realisasi pembangunan pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi tersebut juga menjawab keinginan Presiden RI, Joko Widodo dan surat edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Kementerian PUPR dalam meminta daerah di Indonesia melakukan inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet.
"Jadi, Musi banyuasin ini bisa dikatakan trigger dalam implementasi program inovasi pembangunan infrastruktur jalan aspal karet di Indonesia," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Musi Banyuasin,Iskandar Syahrianto mengatakan, dalam berjalannya pembangunan pendirian pabrik pengolahan aspal karet berbasis lateks akan ada 58 Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin untuk terlibat secara langsung.
"Selain itu, petani-petani karet mandiri juga dapat meng-upgrade hasil perkebunan karet mereka," katanya. (jrs)