Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Paslon Bupati di OKU Memilih WO saat Debat Kandidat Kedua Pilkada
18 November 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Debat kedua Pilbup Ogan Komering Ulu (OKU) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Minggu 17 November 2024 di Ballrom The Zuri Palembang, diwarnai aksi Walk Out (WO).
Insiden Walk Out dilakukan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 01 Yudi Purna Nugraha dan Yenny Elita (YPN-YESS) karena merasa dicurangi oleh panitia, yang terdiri dari Event Organizer (EO) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) OKU.
Bahkan kericuhan sempat terjadi pada segmen pertama, yakni sesi penyampaian visi dan misi. Awalnya, debat berlangsung normal ketika YPN-YESS menyampaikan visi dan misinya. Namun, situasi memanas setelah tim pendukungnya melayangkan protes keras kepada panitia.
Tim Paslon yang didukung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Nasdem menuding Paslon nomor urut 02 Teddy Meilwansyah - Marjito Bachri (BERTAJI), mendapat perlakuan istimewa dari panitia. Salah satu poin protes terbesar adalah terkait jumlah pendukung yang dibawa ke dalam venue.
Tim Paslon 01 mengklaim Paslon 02 membawa lebih dari batas maksimal 30 orang pendukung, namun tidak ada tindakan dari panitia untuk menertibkan jumlah tersebut.
“Kami merasa dicurangi. Paslon 02 diistimewakan oleh panitia, ini sangat merugikan kami,” tegas Yudi Purna Nugraha, calon bupati dari Paslon 01.
Situasi memanas, dan setelah beberapa saat protes, Paslon 01 bersama tim pemenangan akhirnya memilih meninggalkan venue debat.
Meskipun sempat terhenti sejenak, panitia melanjutkan debat dengan menyampaikan visi dan misi dari Paslon BERTAJI. Namun, setelah segmen pertama selesai, debat dihentikan sepenuhnya tanpa dilanjutkan ke segmen-segmen berikutnya.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU OKU, Rahmad Hidayat, ketika dimintai tanggapan, enggan memberikan komentar terkait insiden ini.
"Silakan tanyakan langsung kepada pihak EO," ujarnya singkat.
Rahmad juga tidak memberikan jawaban terkait aturan yang berlaku jika ada Paslon yang walk out maupun rencana evaluasi untuk memperbaiki pelaksanaan debat berikutnya.
Ketegangan yang terjadi pada debat kali ini menjadi catatan penting bagi penyelenggara Pilkada. Profesionalisme dan netralitas panitia kembali dipertanyakan. Dengan situasi yang tidak kondusif ini, publik menunggu klarifikasi dari KPU OKU dan langkah konkret untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan adil dan transparan.
Pilkada Kabupaten OKU sendiri akan menjadi salah satu momen penting bagi masyarakat, dan diharapkan konflik semacam ini tidak memengaruhi kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
ADVERTISEMENT