Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Komisi Disiplin PSSI menolak memori banding Sriwijaya FC pengurangan tiga poin yang sebelumnya diajukan Semen Padang FC soal starting eleven saat laga berlangsung Minggu (1/10/2023) lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan penolakan itu Sriwijaya FC harus kehilangan tiga poin dan turun dari posisi tiga teratas klasemen sementara Liga 2 Indonesia musim kompetisi 2023/2024, dengan mengantongi 6 poin dan kian sulit mengejar target untuk lolos babak 12 besar menuju semifinal.
"Kami mendapat kabar buruk jika permohonan banding ditolak PSSI," ujar Sekretaris Perusahaan PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku pengelola SFC, Faisal Mursyid, Senin (6/11).
Faisal mengaku kebijakan PSSI sangat merugikan dan membuat mental pemain Laskar Wong Kito turun. Selain itu, manajemen mempertanyakan mekanisme yang diatur PSSI soal sidang regulasi pelanggaran.
"Kita tidak tahu teknis sidang banding itu bagaimana. Apa secara online atau bagaimana. Sepertinya mereka tidak memakan waktu lama, langsung diputuskan," katanya.
ADVERTISEMENT
Faisal yang juga menjabat sebagai Asprov PSSI Sumsel juga menyesalkan putusan penolakan memori banding oleh Komite PSSI. Mereka menilai keputusan itu sangat tidak adil.
"Saya merasa ini tidak adil untuk kita. Padahal sudah disampaikan 10 item kronologis dari apa yang terjadi. Item itu disampaikan sebagai bahan pertimbangan komite banding," timpal dia.
Selanjutnya manajemen dan jajaran pengurus Sriwijaya FC bersama pengacara klub, akan memperjuangkan penolakan keputusan PSSI. Mereka akan mempelajari kemungkinan untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kepada Ketua Umum PSSI.
"Makanya kita lihat mana ketentuan yang baru ini. Karena kode disiplin ini baru, tahun 2023, kita pelajari dulu keputusan ini apakah bisa ajukan PK kepada Ketua Umum PSSI, apakah masih bisa memungkinkan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Live Update