Putus Cinta, Gadis di Muba Tewas Usai Minum Racun di Depan Pacarnya

Konten Media Partner
6 April 2024 22:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat mengevakuasi gadis yang tewas usai minum racun ikan di Muba. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat mengevakuasi gadis yang tewas usai minum racun ikan di Muba. (ist)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang gadis berinisial MY (22 tahun) di Kabupaten Muba, Sumsel, tewas usai meminum racun ikan. Peristiwa itu pun terjadi di hadapan pacarnya bernama Rayendra Saputra (30 tahun).
ADVERTISEMENT
Kapolres Muba, AKBP Imam Safii, melalui Kasi Humas, AKP Susianto, mengatakan kasus bunuh diri oleh gadis tersebut terjadi di Desa Teluk Kijing I, Kecamatan Lais, Rabu, 3 April 2024.
"Berawal saat korban dan pacarnya berkomunikasi melalui telepon. Saat itu, saksi meminta putus. Mereka pun terlibat cekcok mulut," katanya, Sabtu, 6 April 2024.
Kemudian saat malam hari sekitar pukul 20.30 WIB, tanpa sepengetahuan Rayendra, MY ternyata sudah berada di depan rumah Rayendra dan masuk ke dalam rumah. Mereka pun lalu kembali terlibat cekcok mulut.
"Lalu, korban mengambil gelas dan minum sesuatu yang diduga racun. Saat itu saksi sempat bertanya apa yang diminum korban, tapi dijawab korban terserah," kata Susianto.
Rayendra pun lantas merebut gelas dari tangan korban, di mana pada gelas itu ditemukan butiran-butiran kecil berwarna putih yang diduga racun ikan jenis potas atau potasium sianida.
ADVERTISEMENT
Mendengar keributan tersebut, kakak dari Rayendra yang bernama Nova langsung menenangkan korban. Tapi saat itu kondisi badan korban sudah terasa dingin dan napasnya sesak, lalu muntah dan tak sadarkan diri.
"Saksi Nova lalu meminta bantuan warga sekitar dan memberikan korban minuman susu encer serta air asam," katanya.
Namun, pertolongan tersebut tidak ada reaksi, dan korban pun dibawa ke Puskesmas Teluk Kijing II. Hanya saja saat dalam pertolongan korban dinyatakan meninggal dunia.
"Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSUD Sekayu guna dilakukan visum. Lalu dievakuasi ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan autopsi," katanya.