Konten dari Pengguna

Rasa Yang Kekal Dalam Lagu "Kekal" Nadin Amizah

Niwali D
A space to share my experiences of immersing myself in music, losing myself in books, and savoring the art of cinema. I was studying in IKJ and now working as fulltime musician and copywriter.
24 Oktober 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Niwali D tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sumber foto : Dreamina AI
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto : Dreamina AI
Lagu ini terbentang seperti kisah pemulihan emosional yang mendalam, merangkai lirik yang menyentuh hati seseorang yang telah hancur tak dapat dikenali lagi. Lagu ini dimulai dengan gambaran seseorang yang jiwanya retak, seseorang yang merasa tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan, dan dalam keputusasaan, menjual sisa-sisa semangatnya yang hancur untuk bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berjalannya waktu, melalui rasa sakit dan penyembuhan yang tampaknya tidak pernah cukup, ia bertemu seseorang yang terasa seperti secercah harapan. Orang baru ini memasuki hidupnya, dan terlepas dari semua luka masa lalu yang masih belum sembuh, mereka mulai memaksa diri untuk membuka diri sekali lagi. Ini bukanlah perjalanan yang mudah, seperti mencoba menjahit bekas luka lama dengan benang yang rapuh, tetapi harapan untuk menemukan pelipur lara dan kelegaan mendorong mereka maju.
Lagu ini menggali kompleksitas keinginan untuk percaya bahwa orang baru ini berhak atas segalanya, setiap bagian dari hati mereka, dan setiap sudut jiwa mereka yang rentan. Sang protagonis bergulat dengan rasa takut mengulangi kesalahan lama, tetapi berharap bahwa hubungan baru ini dapat membawa penyembuhan yang sangat mereka butuhkan. Namun, penyembuhan itu tidak mulus atau mudah; kadang terasa dipaksakan, seolah-olah mereka memaksakan hati mereka untuk sembuh dengan apa yang tersisa, mencoba menggunakan cinta baru sebagai obat untuk rasa sakit yang masih ada.
ADVERTISEMENT
Namun, keindahan lagu ini terletak pada kejujurannya, lagu ini tidak menjanjikan akhir yang indah. Lagu ini mengakui bahwa rasa sakit akan selalu ada, tetapi ada sesuatu yang kuat dalam tindakan mencoba lagi. Dalam kerentanan ini, ada kekuatan yang dalam dan menyentuh jiwa, saat orang tersebut menyadari bahwa meskipun luka mungkin tidak sepenuhnya hilang, luka tersebut masih dapat mulai membangun kembali diri mereka sendiri, perlahan-lahan, sedikit demi sedikit.
Nadin Amizah membuat pernyataan yang akan abadi di benak kita semua dengan lagu berjudul sama "Kekal."
Musik dan petikan gitar yang lembut membawa saya ke alam yang memesona, hutan fantasi dengan udara yang penuh dengan keajaiban.
Melodinya menciptakan suasana yang tenang, saat matahari bersinar melalui kanopi pohon-pohon kuno yang lebat, menghasilkan pola cahaya dan bayangan berbintik-bintik di lantai hutan. Saat akor bergema, mereka seakan memanggil kehidupan di sekeliling gemerisik dedaunan, dengung lembut alam, dan bisikan angin menjadi bagian dari lagu tersebut.
ADVERTISEMENT
Di hutan mistis ini, saya mendapati diri saya disambut oleh para peri, sayap mereka yang halus berkilauan saat mereka berkibar di udara. Mereka menyambut saya dengan senyuman, tawa mereka seperti denting lonceng, menambahkan energi yang menyenangkan pada musik tersebut. Gerakan mereka yang anggun seakan menari dengan sempurna seirama dengan irama, seolah-olah esensi lagu tersebut adalah bagian dari dunia mereka. Mereka bergerak dengan ringan, berkelok-kelok di antara pepohonan, menarik saya lebih dalam ke wilayah kekuasaan mereka yang memesona.
Di belakang mereka, para kurcaci muncul dari semak-semak, bentuk tubuh mereka yang kokoh membawa keranjang yang dipenuhi dengan karunia alam, buah-buahan, kacang-kacangan, dan roti yang baru dipanggang, semuanya dipanen dari lingkungan ajaib mereka. Mereka bergerak selaras dengan musik, setiap langkah mengikuti irama, seolah-olah lagu tersebut bukan hanya latar belakang tetapi denyut nadi hutan itu sendiri. Para kurcaci, meskipun rendah hati dan baik hati, memiliki hubungan yang dalam dengan bumi, dan mereka berbagi harta mereka dengan saya, sebuah tanda persahabatan dan kelimpahan.
ADVERTISEMENT
Bersama-sama, kami menjelajah lebih jauh ke dunia fantasi ini, tempat musik terus membentuk lanskap. Hutan menjadi lebih hidup dengan setiap nada, warna-warna cerah berputar di sekitar kita seperti mimpi. Tarian para peri, persembahan para kurcaci, dan melodi gitar membentuk simfoni dunia lain, membimbing saya lebih dalam ke jantung tempat ajaib ini, tempat waktu tampaknya melambat, dan semuanya terasa surealis sekaligus menenangkan.
Ini adalah momen pelarian murni, tempat di mana saya merasa damai, dipelihara oleh keindahan hutan, kebaikan penghuninya, dan pelukan menenangkan dari musik yang menghubungkan semuanya. Fantasi ini terasa seperti surga, ruang untuk menyembuhkan dan menjadi utuh sekali lagi.