Konten dari Pengguna

Jika Waktu Bisa Diputar, Apakah Kamu Ingin Kembali?

Aji Nur
Konten kreator asal tangerang, Penulis buku (Debatin Aja Bestie) Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Pamulang
5 Juli 2023 19:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aji Nur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasj jam pasir, foto : pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasj jam pasir, foto : pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap orang pasti pernah memikirkan, agar waktu bisa diputar kembali. Setiap kali kita merasa menyesal karena telah melakukan kesalahan atau kegagalan yang membuat diri kita sangat kesal dan sedih.
ADVERTISEMENT
Ada juga seseorang yang ingin memutar kembali waktu untuk mengubah nasib hidupnya, yang ingin mereka ubah agar tidak sengsara di kemudian hari. Berbicara tentang mengulang kembali waktu. Biasanya orang yang ingin mengembalikan waktu itu berhubungan erat dengan penyesalan.
Mengapa Kita Sering Menyesal? Penyesalan terjadi karena kita merasa segala sesuatunya bisa lebih baik jika melakukan sesuatu yang berbeda di masa lalu. Penyesalan adalah keadaan pikiran atau emosional negatif yang melanda diri sendiri.
Jika waktu bisa di putar apakah kamu ingin kembali? Jika kamu mendapatkan pertanyaan seperti ini, kira-kira kamu akan menjawab apa? Mungkin sebagian orang akan memilih untuk memutar kembali waktu. Dengan memutar kembali waktu banyak sekali hal yang bisa kita ubah, kejadian yang memalukan salah satunya.
ilustrasi Jam tangan, Foto : pexels.com
Sayangnya, mesin waktu hanyalah ada di dalam adegan film. Belum ada yang bisa membuktikan bagaimana cara kita dapat melakukan perjalanan waktu, atau menembus batas ruang. Sayangnya, kita terjebak dengan konsep waktu yang linear bukan sirkular.
ADVERTISEMENT
Terasa seperti hanya angan-angan sesaat memang. Namun jika boleh kita renungkan kembali, kenapa sih keinginan itu bisa terlintas di benak? Di saat yang sama ketika mendaraskan keinginan tersebut dalam hari kita pun mengembalikan diri pada masa lalu. Menghempaskan diri pada memori yang tak kita mengerti mengapa tak pernah hilang.
Tetapi kenapa kita tidak mencoba untuk merelakan kejadian di masa lalu dan berusaha berteman dengan masa kini? Mengapa kita tidak menjadikan masa lalu sebagai pelajaran bukan landasan teori masa kini apalagi masa depan? Apa yang terjadi di masa lalu belum tentu akan terjadi di masa sekarang atau masa depan. Apalagi jika kita mau berusaha untuk memperbaiki diri di masa sekarang.
ADVERTISEMENT
Lupakanlah masa lalu dan perbaiki masa sekarang, karena mesin waktu itu hanya mitos belaka. Sudahilah bayang-bayang akan masa lalu dan bangkitlah untuk memperbaiki diri.
Waktu yang telah dilalui memang tidak dapat terulang lagi. Dalam hati dan jiwa seorang pasti selalu ada saja sesuatu yang terlintas dalam pikiran akan kejadian yang pernah dilakukan dalam sejarah hidupnya. Rasanya setiap hari yang dilalui, bayangan akan kejadian-kejadian masa lalu selalu terbayang dan hal ini apabila dipikirkan secara berlarut-larut dapat membuat sakit diri kita sendiri.