Konten dari Pengguna

Tiga Aliran dalam Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia

Indi Sofwatun Nisa
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
27 Oktober 2024 0:37 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indi Sofwatun Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
1. Aliran Nativisme
Menurut aliran ini, faktor-faktor yang dibawa oleh manusia sejak lahir menentukan perkembangan manusia. Pembawaan yang ada saat dilahirkan menentukan hasil perkembangan. Kaum nativisme berpendapat bahwa pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan, jadi kita mendidik percuma, atau tidak diperlukan. Hal ini dikenal sebagai pesimisme pedagogis dalam bidang pendidikan. Tokoh utama aliran ini bernama Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof Jerman.
ADVERTISEMENT
2. Aliran Empirisme
Aliran ini bertentangan dengan nativisme karena percaya bahwa perkembangan anak menjadi manusia dewasa ditentukan oleh lingkungannya, serta pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Aliran ini menyatakan bahwa manusia dilahirkan putih bersih dan tidak membawa potensi apa pun. Pendidikan dan lingkungan menentukan kemajuan berikutnya. Tokoh utama John Locke (1632-1704).
3. Aliran Konvergensi
William Stern (Jerman: 1871–1939), seorang tokoh dari aliran ini, berpendapat bahwa anak-anak sudah memiliki pembawaan atau potensi sejak lahir, tetapi mereka ditentukan oleh pendidikan dan lingkungan mereka. Pendidikan dan lingkungan tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan lingkungan dan pendidikan. Sebaliknya, pendidikan dan lingkungan tidak akan berkembang dengan baik tanpa pembawaan yang ada pada diri anak.
ADVERTISEMENT
Sumber: Saryanto., dkk. (2021). Dasar-dasar Pendidikan. Padang: CV. Azka Pustaka.